Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia memperluas kerjasama QRIS Cross Border ke Jepang dan China mulai 17 Agustus 2025.
Bergabungnya China dan Jepang dalam ekosistem QRIS Cross Border dinilai akan menguntungkan pariwisata Bali, karena 2 negara tersebut merupakan sumber wisatawan terbesar Bali setelah Australia.
Pada 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) China mencapai 448.446 orang, sementara Jepang sejumlah 176.856 orang.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helena Panjaitan, menjelaskan penggunaan QRIS Cross Border akan meningkatkan kualitas pariwisata Bali.
Pasalnya, wisatawan yang datang bisa menikmati fasilitas pembayaran yang mudah tanpa harus membawa uang tunai.
"Dengan digitalisasi membuat pariwisata Bali lebih berkualitas, karena digitalisasi itu faktor kunci sukses untuk membangun pariwisata berkualitas. Mereka (wisatawan) dimudahkan, tidak perlu tukar uang fisik, cukup dengan scan gunakan platform mereka yang sudah terintegrasi dengan QRIS, mereka bisa langsung transaksi. Tidak harus menukar uang, ini juga menurunkan ketergantungan terhadap mata uang global," kata Butet, Senin (16/6/2025).
Baca Juga
Butet juga menjelaskan 96% UMKM di Bali sudah menyediakan merchant QRIS, baik di perkotaan hingga di pelosok desa.
Pengguna QRIS di Pulau Dewata juga sudah lebih dari 1 juta, hal ini membuat ekosistem digital di Bali sudah berjalan dengan baik.
Butet menjelaskan, 3 negara yakni Thailand, Singapura, dan Malaysia merespons positif penggunaan QRIS Cross Border.
"Mereka merasa dimudahkan karena bisa menggunakan platform mereka sendiri dan tidak perlu tukar uang, langsung scan QR Code dari mereka seperti Thai QR sama juga dengan malaysia dan Singapura," ujar Butet.
Bank Indonesia juga mencatat transaksi QRIS Cross Border di Bali sudah mencapai Rp1,38 miliar di Maret 2025, angka ini menandakan sudah banyak wisman yang melakukan pembayaran dengan QRIS.
