Bisnis.com, DENPASAR - Produsen Minuman Mengandung Etil Alkohol atau MMEA PT Lovina Industri Sukses memasarkan 95 persen produknya ke luar Bali seperti Jawa dan Balikpapan.
Direktur Utama PT Lovina Industri Sukses I Nyoman Juli Arsana mengatakan setelah adanya kelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pada Januari 2021 pemasaran minuman beralkohol (mikol) khususnya golongan B (kadar alkohol 5 persen-20 persen) didominasi dari luar Pulau Dewata. Sedangkan sebelum pandemi penyerapannya di Bali dapat mencapai 60 persen.
"Bali sebagai destinasi wisata memang paling terasa dampak adanya pandemi, kalau dulu kami bisa memasarkan ke hotel, restoran, atau toko oleh-oleh. Tapi sekarang penyerapannya hanya 5 persen," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (25/3/2021).
Lebih lanjut, mikol golongan B yang diproduksi dari pabriknya seperti Wija Soju telah mampu membeli 370 pita cukai senilai Rp263 juta pada Maret 2021. Mikol golongan B membayarkan pita cukai yang lebih rendah daripada golongan C dengan perbandingan harga Rp33.000 dan Rp80.000 per liter.
"Mungkin karena alasan harga yang lebih terjangkau ini makanya masyarakat memilih mengkonsumsi mikol golongan B di tengah pandemi," kata dia.
Sementara itu, selama pandemi pihaknya belum dapat melakukan ekspor karena tidak adanya permintaan dari para konsumen yang ada di luar negeri seperti Singapura, Hongkong, dan Jepang. Sehingga saat ini hanya mampu mengandalkan pasar di dalam negeri.
Baca Juga
"Kami memahami bahwa semua terkena dampaknya, dan turut berharap agar pandemi segera berakhir, dan ekonomi mampu mulih kembali," tambahnya.