Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bea Cukai Denpasar Dorong Ekspor Minuman Arak Bali 

Setelah distandarisasi, pihak Kedubes Luar Negeri akan diminta menjadikan arak Bali sebagai minuman yang disajikan kepada para tamunya.
Ilustrasi-Botol kemasan arak Bali dari Produsen Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) Lokal PT Lovina Industri Sukses/Istimewa
Ilustrasi-Botol kemasan arak Bali dari Produsen Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) Lokal PT Lovina Industri Sukses/Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atau KPPBC TMA A Bea Cukai Denpasar terus mendorong minuman lokal arak Bali mampu menembus pasar mancanegara. 

Kepala KPPBC TMA A Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi Wahyuningsih mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar arak Bali mampu bersaing dengan minuman impor lainnya dan diekspor.

Langkah yang telah dilakukan untuk mencapai hal tersebut seperti mempertemukan petani dengan produsen minuman alkohol yang telah memperoleh legalisasi. Selain itu, melakukan kerja sama dengan Pemprov untuk meningkatkan komoditas arak Bali.

"Saat ini sudah ada 7 produsen minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang bekerja sama dengan petani, untuk bisa distandarisasi dari segi higienitas sehingga mampu ekspor nantinya," tuturnya,  Rabu, (24/3/2021). 

Selain itu, sambung Santi, setelah distandarisasi pihaknya meminta Kedubes Luar Negeri agar menjadikan arak Bali sebagai minuman yang disajikan kepada para tamunya.

Saat ini, Kedubes Kanada telah memberi respon positif dan sedang proses untuk dapat diekspor. 

"Proses ini yang bisa kami lakukan, ya ibaratkan seperti bola salju yang bergelinding, semakin lama semakin besar.  Itu harapan kami pada arak Bali," kata dia.  

Direktur Utama Produsen MMEA PT Lovina Industri Sukses I Nyoman Juli Arsana mengatakan dari tahun lalu atau setelah terbitnya Pergub Nomor 01 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi khas Bali, muncul komitmen untuk dapat mengawal peraturan tersebut.

Diharapkan arak yang diproduksi dengan brand De'wan mampu meningkatkan nilai dari minuman lokal.

Pihaknya telah bekerja sama dengan 80 petani di Desa Bondalem Buleleng yang memproduksi arak kepala. Kemudian arak dikumpulkan melalui koperasi dan diolah kembali di pabrik milik perusahaan untuk memenuhi standarisasi yang ditetapkan BPOM.

Namun, dari segi pemasaran, arak masih diproduksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.  Meski demikian, dia mengaku Kedutaan Jepang di Jakarta telah memberi respons positif terhadap arak Bali. 

"Mereka memberi respons positif,  dan memang benar kalau arak diolah dengan baik. Akan menghasilkan kualitas dan citarasa yang khas," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper