Bisnis.com, DENPASAR - Selama perayaan hari raya Nyepi di Bali yang jatuh pada Minggu (14/3/2021), Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk tetap menyalakan jaringan internet, dan hanya mematikan jaringan data seluler dan Internet Protokol Television (IPTV).
Tetap dihidupkannya jaringan internet saat hari raya Nyepi karena pandemi Covid-19 dimana informasi berkaitan dengan Covid-19 dan kondisi masyarakat Bali harus tetap terpantau. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menjelaskan jika kebijakan tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Kami hanya mematikan data seluler dan IPTV, jaringan internet wifi tetap hidup karena masih suasana pandemi Covid-19," jelasnya melalui rilis, Minggu (7/3/2021).
Jaringan internet Wifi (wireless fidelity) akan dihidupkan mulai dari gedung pemerintahan, gedung-gedung vital seperti rumah sakit, kantor polisi, hingga rumah-rumah penduduk.
"Sedangkan untuk IPTV dan jaringan seluler kami telah bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memohon agar dimatikan selama nyepi," jelasnya.
Dewa Indra menjelaskan walaupun Wifi tetap bisa diakses, Pemprov Bali melarang adanya siaran maupun relay siaran apapun selama catur brata penyepian masih berlangsung. Nyepi sendiri akan dimulai Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 wita hingga Senin (15/3/2021) pukul 06.00 Wita.
Baca Juga
"Kami telah menandatangani nota kesepahaman tiga lembaga, Komisi Penyiaran Daerah Bali, Pemprov Bali dan DPRD untuk melarang siaran dalam bentuk apapun selama hari raya nyepi," ujar Dewa Indra.
Keputusan Wifi tetap menyala dan jaringan seluler serta IPTV dimatikan merupakan jalan tengah yang diambil pemerintah dan majelis keagamaan di Bali.
"Keputusan ini untuk menciptakan masyarakat tetap melaksanakan hari raya nyepi dengan khusyu, tetapi pandemi Covid-19 bisa terkendali," ujarnya.(K48)