Bisnis.com, DENPASAR — Program vaksinasi Covid-19 tahap dua yang menyasar lansia akan segera dilakukan menyusul Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati telah menerima suntikan vaksin Covid-19 pada Rabu (24/2/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya vaksinasi tahap kedua di Bali ini akan menyasar sebanyak 663.169 orang. Mereka yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua adalah Lansia 340.683 sasaran, pendidik 79.185 sasaran, pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444 sasaran.
Selain itu, aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran, transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran, serta petugas pariwisata, hotel, dan restoran sebanyak 7.062 sasaran.
Penglingsir atau tetua Puri Ubud tersebut mengaku bersyukur diberikan kesempatan untuk mendapatkan suntikan vaksin tahap kedua yang secara prioritas akan menyasar masyarakat kategori lansia.
Cok Ace, sapaan akrabnya, pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengikuti proses vaksinasi Covid-19 yang diprogramkan pemerintah dan mendukung penuh upaya pemulihan pasca pandemi.
“Banyak yang bayangkan, vaksinasi (Covid-19) untuk lansia itu menakutkan tetapi setelah diikuti prosesnya aman-aman saja. Tidak ada gejala mual, pusing, dan semua baik-baik saja,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menjelaskan bahwa vaksinasi tahap kedua tersebut utamanya akan menyasar para lansia dan sektor pelayanan publik. Vaksinasi kepada pejabat publik seperti Wagub dan sosok pejabat publik dan tokoh masyarakat lainnya merupaka pesan kepada masyarakat bahwa vaksin bukanlah suatu yang patut ditakutkan.
"Sosok pejabat publik serta tokoh masyarakat, yang diantaranya juga masuk kategori lansia tersebut menunjukkan bahwa kita tidak perlu takut di-vaksin. Semua harus turut divaksin agar lebih aman dan imun terhadap Covid-19,” sebutnya.
Dirinya juga menjabarkan bahwa orang yang telah divaksin kemungkinan tiga kali lebih rendah terinfeksi Covid-19 dari orang yang tidak memperoleh vaksin.
“Orang yang sudah divaksin juga kemungkinannya tiga kali lebih ringan efeknya jika terinfeksi Covid-19. Namun walaupun sudah divaksin harus digarisbawahi masih harus tetap mengikuti protokol kesehatan, tetap tidak boleh abai,” katanya.
Suarjaya menjelaskan bahwa untuk mencapai tingkat imunitas tertinggi, dari penelitian yang telah dilakukan butuh waktu selama empat minggu sejak vaksin disuntikkan.
“Diharapkan dengan vaksinasi kedua, akan ada booster atau muncul kekebalan tambahan,” pungkasnya.