Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penumpang ke Bali via Pelabuhan Ketapang Anjlok 50,34 Persen

Penumpang maupun kendaraan yang memasuki Bali lewat pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk masing-masing mengalami penurunan.
Sejumlah truk antre di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali./Antara-Budi Candra Setya
Sejumlah truk antre di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, DENPASAR — Penumpang maupun kendaraan yang memasuki Bali lewat pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk masing-masing mengalami penurunan 50,34 persen pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/YoY) dan 39,25 persen YoY.

Berdasarkan data Pelabuhan Ketapang yang diterima Bisnis, jumlah penumpang selama 2020 adalah sebanyak 3.624.657 penumpang atau realisasinya hanya 49,7 persen dari tahun sebelumnya. Realisasi jumlah kendaraan yang menyebrang melalui Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk pada 2020 ada sebanyak 1.294.044 kendaraan atau 60,7 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Eddy Hermawan mengatakan penurunan jumlah penumpang dan kendaraan ini mengerek penurunan pendapatan pelabuhan. Seiring dengan penurunan pendapatan tersebut, pelabuhan pun melakukan efisiensi berupa mengurangi jumlah kapal yang beroperasi.

Semula, dari 7 dermaga di Pelabuhan Ketapang, beroperasi masing-masing sebanyak 5 kapal. Dengan adanya pandemi Covid-19, pengoperasian hanya sebanyak 4 kapal di masing-masing dermaga. "Jadi selama pandemi, jumlah kapal kita kondisikan," katanya kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).

Menurutnya, penurunan penumpang paling terasa terjadi pada periode April sampai dengan Juni 2020. Namun, mulai Juli 2020, terjadi peningkatan penumpang dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi peningkatan penumpang secara bulanan berlanjut hingga Desember 2020. Namun, capaiannya belum mampu menyamai realisasi 2019.

"Dengan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga mobilitas masyarakat berkurang. Di Pelabuhan juga diperiksa dengan ketat," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper