Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjaman Lunak Sebesar Rp9,9 Triliun Untuk Bali Jadi Prioritas PEN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno setelah bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Kantor Gubernur Bali pada Kamis (11/2/2021) mengungkapkan kepastian program soft Loan untuk Bali menjadi prioritas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bertemu Gubernur Bali Wayan Koster /Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bertemu Gubernur Bali Wayan Koster /Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Pinjaman Lunak atau Soft Loan senilai Rp9,9 Triliun untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi Bali menjadi program pemulihan Ekonomi Nasional. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno setelah bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Kantor Gubernur Bali pada Kamis (11/2/2021) mengungkapkan kepastian program soft Loan untuk Bali menjadi prioritas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Usulan pak Gubernur bersama Kadin Bali dengan konsep stimulus on top of the exoting loan dengan nilai Rp1,5 Miliar untuk cashflow pariwisata sedang kami bahas dan menjadi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ungkap Sandi melalui rilis tertulis. 

Selain itu, pemulihan pariwisata Bali juga dilakukan dengan program padat karya. Program yang melibatkan 177 desa wisata ini bahkan telah masuk tahap realisasi. "Program ini seperti pembangunan Joging track, perbaikan destinasi wisata, pengolahan sampah di destinasi wisata utama sepertu Kuta, yang jelas program padat karya ini bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya" jelas Sandi. 

Sementara Gubernur Bali Wayan Koster berharap realisasi bantuan pinjaman lunak (Sotf Loan) segera bisa direalisasikan untuk segera mengatasi dampak pandemi Covid-19 di Bali. "Kami berharap semua yang sudah dicanangkan akan terealisasi di tahun 2021 ini," harap Koster. 

Bali selama pandemi Covid-19 merupakan daerah terdampak paling dalam secara ekonomi. Sepanjang tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi secara tajam. Data BPS terakhir pada kuartal IV tahun 2020 sebesar 12,21 persen. Bahkan Kuartal I tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Bali diprediksi tetap terkontraksi. 

Terkontraksinya ekonomi secara tajam tersebut membuat Pemprov Bali mengusulkan skema Soft Loand kepada Pemerintah Pusat untuk menyelamatkan pariwisata Bali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper