Bisnis.com, DENPASAR — Realisasi investasi Bali selama 2020 hanya menyentuh 22,8 persen dari target yang senilai Rp42,36 triliun.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), realisasi investasi Bali selama 2020 adalah senilai Rp9,66 triliun dengan jumlah 6.480 proyek. Realisasi investasi tersebut didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang senilai Rp5,43 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp4,2 triliun.
Realisasi investasi PMDN terpantau baru meningkat pada kuartal III/2020 dengan nilai Rp2,55 triliun atau sebesar 6,02 persen dari total penanaman modal dalam negeri selama 2020. Sebelumnya, realisasi investasi PMDN pada kuartal I/2020 adalah senilai Rp1,2 triliun dan kuartal II/2020 senilai Rp634,9 miliar. Namun, pada kuartal IV/2020, realisasi investasi PMDN kembali turun ke level Rp1,03 triliun.
Sementara itu, realisasi investasi PMA paling tinggi terjadi pada kuartal I/2020 dengan nilai Rp1,75 triliun atau 4,14 persen dari target tahunan. Pada kuartal II/2020, realisasi investasi PMA turun ke level Rp718,56 triliun atau menyumbang 1,7 persen dari target. Investasi PMA baru meningkat kembali pada kuartal III/2020 dengan nilai Rp1,25 triliun atau besarannya masih lebih kecil dari realisasi kuartal I/2020.
Pada kuartal IV/2020, realisasi investasi PMA hanya menyentuh Rp505,44 miliar atau 1,19 persend ari target.
Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Bali Ni Wayan Asrini mengatakan adanya pandemi telah membuat realisasi investasi pandemi di Bali jauh dibawah target. Namun, dia belum mampu memerinci sektor-sektor investasi pada tahun lalu karena belum dilakukan pendataan.
Baca Juga
"Karena pandemi terjadi penuruann, kami sedang dalam proses untuk peringkatnya," katanya kepada Bisnis, Senin (9/2/2021).
Menurutnya, realisasi investasi pada tahun ini masih sangat bergantung pada investor. Apalagi, pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berakhir.
"Menurut kami realisasi investasi tahun ini tergantung yang berinvestasi," sebutnya.