Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Realisasi PAD, Jembrana Optimalkan Sektor Pertanian dan Perikanan

Situasi pandemi yang masih berlangsung membuat Jembrana tidak menargetkan angka yang terlampau tingi untuk target tahun ini.
Nelayan mengakses aplikasi di Pantai Perancak Jembrana, Bali./JIBI
Nelayan mengakses aplikasi di Pantai Perancak Jembrana, Bali./JIBI

Bisnis.com, DENPASAR — Jembrana akan memaksimalkan produksi pertanian dan perikanan pada tahun ini untuk mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) yang senilai Rp145,63 miliar pada 2021 di tengah kondisi Bali yang terpukul pandemi Covid-19.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Jembrana I Nengah Ledang mengatakan target perolehan PAD pada 2021 tersebut tidak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu. Situasi pandemi yang masih berlangsung membuat Jembrana tidak menargetkan angka yang terlampau tinggi untuk target tahun ini.

Menurutnya, sektor yang masih akan berperan besar dalam pencapaian PAD tahun ini adalah pertanian dan perikanan. Optimalisasi pendapatan dari kedua sektor tersebut terbukti mampu membuat Jembrana mencatatkan pertumbuhan PAD pada tahun lalu.

"Kebetulan kita tidak ada banyak hotel di negara [Ibu Kota Jembrana], karena kita daerah pertanian, PAD kita banyak dari pertanian dan paling menonjol dari pertanian," katanya, Selasa (26/1/2021).

Lebih lanjut, Ledang menjelaskan ada sejumlah potensi produk perikanan di Jembrana yang akan terus dikembanhmgkan yakni mulai dari tambak udang gingga ikan lemburu. Bahkan, pendapatan Jembrana dari penangkapan ikan lemburu dapat mencapai Rp1 miliar. Selain perikanan, produk pertanian Jembrana berupa kakao juga tidak kalah berdampak pada pendapatan daerah.

Berdasarkan catatan Bisnis, Jembrana pada awal 2020 lalu telah mengekspor sebanyak 10 ton kakao fermentasi ke Osaka Jepang.

Berdasarkan data Bank Indonesia, PAD Jembrana tumbuh 12,67 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY) menjadi Rp103 miliar. Jembrana menjadi satu-satunya kabupaten yang mencatatkan pertumbuhan PAD pada kuartal III/2020.

Sementara itu, kabupaten atau kota lainnya di Bali tercatat mengalami koreksi pada pertumbuhan PAD. Penurunan PAD terbesar terjadi di Gianyar yang terkoreksi 39,75 persen YoY menjadi Rp422 miliar.

Tidak jauh berbeda, PAD Badung juga mengalami penurunan sebesar 34,74 persen. Meskipun PAD menurun cukup dalam, dari segi nomina, Badung tetap menduduki posisi teratas dengan perolehan Rp1,659 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler