Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang di Bali Targetkan Bangun 5.000 Rumah Sederhana

Saat 2019 sebelum munculnya Covid-19, penjualan RSH mampu mencapai target sebanyak 3.000 unit lebih.
Ilustrasi./Antara-Raisan Al Farisi
Ilustrasi./Antara-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, DENPASAR - Para pengembang di Bali menargetkan penjualan hunian pada pasar rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah tahun ini dapat mencapai target sebanyak 5.000 unit.

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Bali Gede Suardita mengatakan target ini meningkat dari target tahun sebelumnya sebanyak 3.000 unit, namun karena penjualan hanya mencapai 50 persen, sehingga unit yang belum terjual digabungkan kembali di tahun ini.

Meski masih dalam situasi pandemi, dia optimistis pembangunan rumah sederhana (RSH) masih memiliki pangsa pasar yang luas karena backlog perumahan sebanyak 15.000 orang untuk masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga dirasa akan mampu menjadi titik balik bangkitnya industri properti khususnya di Pulau Dewata.

"Kami sebagai pengusaha meski bagaimanapun kondisinya akan tetap optimistis target dapat tercapai hingga 100 persen," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/1/2021).

Terlebih lagi, sambungnya, pada kondisi normal, atau saat 2019 sebelum munculnya Covid-19, penjualan RSH mampu mencapai target sebanyak 3.000 unit lebih.

Dari sisi lain, dia mengaku bahwa tahun ini masih cukup berat karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menghambat pergerakan sistem kerja yang sudah ada, karena secara langsung berpengaruh pada tenaga kerja, perbankan, pemerintahan, termasuk juga pemasaran.

"Tenaga kerja kami kan sebagian besar dari Pulau Jawa, sehingga adanya rapid test menghambat penyeberangan mereka," tambahnya.

Selanjutnya, pihak berharap dengan adanya vaksinasi dapat menekan penyebaran Covid-19, terutama karena Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata yang bergerak oleh adanya wisatawan.

"Kalau pariwisata yang menjadi tumpuan masyarakat pulih, perekonomian berjalan lancar, pasti mereka dapat membeli rumah kembali," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper