Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi ekonomi di Pulau Dewata akan kembali tumbuh pada Triwulan III/2020, karena telah kembali dibukanya 14 sektor secara terbatas melalui tatanan kehidupan era baru.
Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho menuturkan jika semua yang direncanakan oleh pemerintah berjalan baik dan wisatawan domestik maupun mancangera mulai datang untuk berkunjung maka ekonomi Bali diprediksi akan membaik di Triwulan III/2020 dan dapat bangkit di Triwulan IV/2020.
"Memang Triwulan II/2020 masih mengalami kontraksi, tapi dengan dibukanya sektor pariwisata, ekonomi Bali di Triwulan III/2020 akan kembali membaik," katanya di Taman Kota Singaraja, Kamis, (9/7/2020).
Meski telah menerapkan tatanan kehidupan normal baru, sambung Trisno, pihaknya tetap mendorong penggunaan QRIS pada sektor pariwisata di Bali sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 melalui uang tunai, baik untuk hotel, restoran, maupun daerah tujuan wisatanya.
"Penggunaan transaksi pembayaran digital juga dapat menekan penyebaran Covid-19," jelasnya
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardhana Sukawati menuturkan meskipun saat ini Bali belum pulih dari Covid-19 karena masih adanya peningkatan jumlah kasus yang positif. Namun sektor ekonomi harus tetap berjalan, sehingga telah Bali dibuka secara bertahap.
Baca Juga
Menurutnya, akibat terhentinya sektor pariwisata di Bali maka Pulau ini berpotensi kehilangan Rp150 triliun dari PDRB dan sangat sulit bangkit jika terlalu lama berdiam diri. Maka hidup berdampingan dengan Covid-19 menjadi pilihan yang dapat diambil.
"Lebih baik kita bangkit pelan-pelan dari pada tidak sama sekali," tuturnya.