Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali mempersiapkan rapid test massal sebagai upaya penanggulangan Covid-19, sehingga turut mempercepat kembalinya kehidupan normal dan menggerakkan ekonomi masyarakat di Pulau Dewata.
Sekda Bali Dewa Made Indra mengatakan uji cepat dapat mendeteksi penderita Covid-19 secara dini agar bisa langsung ditangani. Terutama di klaster baru tempat transmisi lokal yang semakin banyak ditemukan akhir-akhir ini.
“Persentase penambahan kasus transmisi lokal sejak saat itu sebesar 63,91 persen, dan semakin hari semakin banyak ditemukan,” katanya dalam rapat evaluasi Pengendalian Covid-19 pada Cluster Baru secara virtual melalui aplikasi zoom meeting di Denpasar, Jumat (19/6/2020).
Dewa Indra menjelaskan dengan memperbanyak tes cepat akan mempercepat berakhirnya pandemi, tentu saja dengan menemukan semua masyarakat yang terpapar Covid-19.
Selain itu, melihat perkembangan akhir-akhir ini bahwa transmisi lokal banyak terjadi di klaster pasar, maka pihaknya meminta kabupaten/kota untuk melakukan tes cepat massal di pasar.
“Lakukan rapid test, jika memang hasilnya reaktif langsung lakukan SWAB. Kami dari Pemprov siap mendukung baik rapid test kit maupun tempat karantina,” jelasnya.
Baca Juga
Menurutnya, jika tempat karantina tidak memenuhi, Pemprov siap memfasilitasi, dengan kerja sama dengan hotel ataupun di tempat lainnya.
Selain tes massal, dia juga meminta otoritas sosialisasi terhadap para pedagang dan masyarakat yang mengunjungi pasar terkait dengan protokol kesehatan.
Menurut instruksi Gubernur Bali, batas akhir tes cepat massal ini akhir Juni, untuk Kota Denpasar kalau bisa akhir pekan ini. Sehingga apapun hasilnya akan diterima berbagai pihak. Pasalnya, tes cepat dianggap jalan terbaik untuk mengetahui jumlah pasti Covid-19 di Bali.
"Ibaratnya cuci gudang, jika semua terdeteksi kita bisa ambil langkah selanjutnya,” tegasnya.