Bisnis.com, DENPASAR - Pasien positif Covid-19 di Bali bertambah 66 orang, yakni 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 64 orang dari transmisi lokal, sehingga jumlah kumulatif pasien positif virus corona di Pulau Dewata menjadi 895 orang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganam Covid-19 Bali Dewa Made Indra mengatakan dengan penambahan ini tentunya membutuhkan tempat karantina yang memadai dengan jumlah fasilitas sarana prasarana dan juga tenaga medis.
"Dengan jumlah yang terus meningkat tentu mengakibatkan tempat karantina semakin penuh, sehingga diperlukan sirkulasi yang cepat dan terkoordinir," katanya dalam rapat evaluasi optimalisasi pengelolaan tempat karantina, Kamis (18/6/2020).
Dewa Indra turut meminta pengelolaan tempat karantina yang harus diupdate sesuai situasi kondisi di lapangan adalah membangun kesepakatan baru, dimana yang terdahulu akan mengalami perubahan sesuai dengan situasi saat ini.
"Keperluan WiFi, tempat tidur bagi tenaga keamanan yang menjaga tempat karantina juga perlu diperhatikan," tambahnya.
Untuk PMI, lanjutnya, yang pulang sebagai PDLN tidak melalui Jakarta yakni langsung melalui Bandara Internasional Ngurah Rai dan Cruise Pelabuhan Benoa harus diambil swabnya, sekalipun sudah membawa surat sehat bebas Covid-19 karena mereka terindikasi masih terkena. Sehingga sambil menunggu hasil swab maka mereka harus menjalani karantina.
Sedangkan, PMI yang pulang dari Jakarta dan sudah ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional maka mereka dapat diterima di LPMP yang selanjutnya akan dikirim ke daerah asal Kabupaten/Kota yang dikawal dan diawasi oleh Tim Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat.
"Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan dan penyebaran kepada orang lain yang juga memiliki peluang besar untuk menjadi pasien positif Covid-19," tuturnya.