Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transmisi Covid-19 di Bali Didominasi dari Pasar Tradisional

Sejak Juni 2020 terjadi peningkatan transmisi lokal yang sangat signifikan di Denpasar.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Bisnis.com, DENPASAR - Kasus transmisi lokal Covid-19 di Bali meningkat, dan sebagian besar berasal dari klaster pasar tradisional.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan saat ini transmisi lokal telah mencapai 59,08 persen kasus yang didominasi dari pasar tradisional dan dapat menimbulkan klaster baru yang sangat berisiko.

Oleh kerena itu, penanganan untuk pandemi ini tidak lagi bisa dilakukan hanya dengan melakukan pengetatan pada pintu masuk Pulau Dewata seperti saat adanya peningkatan kasus yang diakibatkan para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Kita harus menyusun kebijakan baru untuk menangani transmisi lokal ini," tuturnya dalam rapat koordinasi via Video Conference, Selasa (16/6/2020).

Sekretaris Daerah Kota Denpasar A.A Ngurah Rai Iswara menuturkan bahwa sejak Juni 2020 terjadi peningkatan transmisi lokal yang sangat signifikan di Denpasar, yang didominasi dari penyebaran di Pasar Tradisional.

Untuk itu, sambung Rai, terdapat empat hal yang harus dilaksanakan dalam menekan transmisi lokal tersebut. Pertama, pembatasan kegiatan masyarakat. Kedua, menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait physical distancing.

Ketiga memberikan suatu hal yang bisa diadaptasi oleh masyarakat misalnya dengan membiasakan diri dalam penerapan protokol kesehatan. Keempat, semua hal tersebut bertumpu pada kemandirian masyarakat.

"Beberapa hal ini diharapkan dapat menekan terjadinya transmisi lokal," jelasnya.

Selanjutnya, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah penguatan dalam kontroling, khususnya di area pasar tradisional yang merupakan tempat pertemuan orang banyak.

“Perlu adanya posko khusus yang terdiri dari semua komponen pemerintah, TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan dan sosialisasi di pasar," tegasnya.

Menurutnya, jika seseorang sudah ada ada dipasar maka protokol kesehatan akan diabaikan meskipun para petugas sudah menyediakan tempat cuci tangan atau sarana yang lainnya, sehingga perlu dilakukan upaya penegasan kembali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper