Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terapkan Pembatasan Kegiatan, Pemkot Denpasar Berdamai dengan Covid-19

Tetap menggunakan masker, adanya pengaturan jarak di tempat umum, rajin mencuci tangan dan untuk pedagang di pasar juga memiliki SOP berjualan.
Sejumlah pedagang menyiapkan barang di lapak yang telah diatur jaraknya di area parkir Pasar Badung, Denpasar, Bali, Sabtu (9/5/2020). Pemerintah Kota Denpasar berencana menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk menekan angka penyebaran Covid-19 pada pertengahan bulan Mei 2020 menyusul banyaknya warga yang masih beraktivitas di luar rumah dan tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan./Antara-Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah pedagang menyiapkan barang di lapak yang telah diatur jaraknya di area parkir Pasar Badung, Denpasar, Bali, Sabtu (9/5/2020). Pemerintah Kota Denpasar berencana menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk menekan angka penyebaran Covid-19 pada pertengahan bulan Mei 2020 menyusul banyaknya warga yang masih beraktivitas di luar rumah dan tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan./Antara-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar mengarahkan warganya untuk menerapkan gaya hidup baru (new lifestyle) dan mencoba berdamai dengan Covid-19 melalui Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengataka ada empat kinerja yang diukur dalam pelaksanaan PKM di Ibu Kota Pulau Bali ini yakni, pencegahan dengan pemutusan Covid-19, jaringan pengaman sosial, kerawanan sosial dan keamanan, terakhir adalah mempersiapkan mental masyarakat untuk hidup normal dengan pola new lifestyle.

"Pembiasaan new lifestyle, yakni masyaraktat tetap menerapkan pola-pola pencegahan Covid-19, seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat," katanya saat melakukan konferensi pers di Kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (13/5/2020).

Rai Mantra menuturkan, konsep new lifestyle ini merupakan hal yang baik untuk dilakukan meski keadaan sudah normal kembali, seperti tetap menggunakan masker, adanya pengaturan jarak di tempat umum, rajin mencuci tangan dan untuk pedagang di pasar juga memiliki SOP berjualan.

Ia mencontohkan seperti penggunaan sarung tangan latex, face shield, hingga penutup kepala. Pasar juga dianggap tempat yang rawan penyebaran virus corona.

Menurutnya, meskipun nanti kehidupan masyarakat sudah bisa berjalan normal, dimana anak-anak bisa sekolah seperti biasa, gerai toko kecil hingga restoran bisa dibuka, tapi tidak menutup kemungkinan adanya pandemi susulan. Sehingga harus ditekan kembali penerapan pola hidup yang baru kepada masyarakat khusunya di Denpasar.

"Seperti di Wuhan, baru 1 bulan dibuka setelah Covid-19 sudah ada kasus baru lagi, perlu diterapkannya pola hidup yang baru kepada masyarakat," katanya.

Adapun pertimbangan Pemkot Denpasar memilih penerapan PKM karena ingin mensosialisasikan upaya pencegahan Covid-19 kepada masyarakat hingga mencapai kelompok-kelompok terkecil melalui kearifan lokal. Sebab jika memilih penerapan Pembatas Sosial Berskala Besar (PSBB) menurutnya sudah tidak tepat lagi dilaksanakan, karena puncak pertama kasus ini sudah dapat dilewati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper