Bisnis.com, DENPASAR - Sejumlah pekerja pariwisata Bali yang terdampak Covid-19 memilih berjualan di sekitaran jalan Kota Denpasar menggunakan mobil pribadinya sebagai lapak usaha.
I Gede Yasa yang sebelumnya bekerja sebagai tour guide di Pulau Dewata menuturkan sudah dua setengah bulan tidak bekerja akibat pandemi Covid-19 yang berimbas pada sektor pariwisata. Seakan tidak ingin menyerah dengan keadaan, selama dua minggu terakhir, ia berjualan berbagai jenis buah seperti manggis, salak dan durian di tiga lokasi di Denpasar.
"Simpanannya sudah mulai habis. Daripada diam, lebih baik mencoba jualan," katanya saat ditemui Bisnis, Selasa (12/5/2020).
Pria asal Kabupaten Karangasem ini mengatakan, saat menjadi tour guide, penghasilan yang biasa diperolehnya per hari senilai Rp600.000. Sedangkan, dengan berjualan buah dia mendapatkan keuntungan senilai Rp50.000 sampai Rp100.000 per harinya.
"Teman-teman di kampung sudah banyak yang diam. Saya memilih bolak balik ke Denpasar untuk coba berjualan," tambahnya.
Baca Juga
Selain Gede, sepanjang jalan Cokroaminoto Denpasar, juga dapat ditemui deretan mobil pribadi yang turut membuka lapak usahanya, seperti berjualan telur ayam, buah dan sayuran, hingga es cendol.
Putra Mandala, salah satu pekerja dalam sektor swasta turut memilih berbisnis telur sebagai tambahan penghasilannya saat perekonomian mulai dirasa surut.
"Ya coba-coba, namanya usaha. Daripada berdiam diri di rumah," tuturnya.
Sementara itu, jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Bali, Senin (11/5/2020), mencapai 314 orang, dan 210 orang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan 100 orang lainnya masih dalam perawatan medis, yang bertempat di 10 rumah sakit serta dikarantina di Bapelkesmas dan BPK.