Bisnis.com, DENPASAR - Penjualan elpiji nonsubsidi bright gas 5,5 kg di Bali turun hingga 80 persen pada Maret 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy).
Sales Area Manager Retail Pertamina Bali Deny Sukendar mengatakan penurunan ini merupakan imbas dari adanya Covid-19 yang berdampak langsung terhadap sektor pariwisata.
"Elpiji 5,5 kg digunakan oleh sektor pariwisata di Bali, sehingga jika pariwisata berdampak virus corona, elpiji juga akan menurun," katanya di Kantor PT Pertamina Bali, Kamis (16/4/2020).
Sementara itu, Deny menuturkan untuk elpiji ukuran 3 kg pada Maret 2020 relatif stabil. Sedangkan April 2020 mengalami penurunan hingga mencapai 40 persen.
Di sisi lain, meski di tengah pandemi Covid-19, Deny menjamin pasokan elpiji ke seluruh daerah di Pulau Dewata akan tetap terpenuhi.
"Kami sudah meminta pada pemerintah, agar penyaluran elpiji hingga ke pengecer diberikan akses, sehingga pengiriman tetap lancar dan pasokan selalu tersedia," tuturnya.
Baca Juga
Sementara saat bulan puasa Deny mengungkapkan kemungkinan terjadinya peningkatan elpiji 3 kg sejumlah 5 persen.
"Mungkin akan kembali naik saat bulan puasa hingga Ramadan tiba," katanya.
Dia mengatakan saat penyaluran elpiji, hingga sampai ke pengecer sudah melewati SOP yang ditentukan. Elpiji juga dicelupkan pada disinfektan untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19.