Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bus Antar Kota di Bali Masih Beroperasi

Keberangkatan dan kedatangan (keluar-masuk) angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKP) di Terminal Mengwi, Badung, Bali, tetap beroperasi.
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kembali beroperasi seperti biasa, setelah sebelumnya ditutup untuk menghormati umat Hindu di Bali yang merayakan Hari Raya Nyepi tahun 1942 Caka./Antara-Budi Candra Setya
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kembali beroperasi seperti biasa, setelah sebelumnya ditutup untuk menghormati umat Hindu di Bali yang merayakan Hari Raya Nyepi tahun 1942 Caka./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, BADUNG - Jalur keberangkatan dan kedatangan (keluar-masuk) angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKP) di Terminal Mengwi, Badung, Bali, tetap beroperasi seperti biasa, meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang hingga 70-80 persen.

"Kami tetap melakukan sesuai instruksi pimpinan, kalau sudah ada berupa larangan tutup, ya kami juga harus tutup," kata Kepala Terminal Mengwi, Cokorda Agung Suarmaya usai dikonfirmasi di Denpasar, Senin (30/3/2020).

Ia mengatakan saat ini belum memberlakukan larangan beroperasi karena keputusan itu tergantung kepada masing-masing perusahaan otobus yang melayani penumpang dan kesepakatan bersama untuk tidak menjual tiket.

"Mungkin dengan tidak menjual tiket, dan otomatis penumpang tidak ada keluar dari Bali ke Jawa dan sebaliknya. Nah, kalau beberapa daerah Jawa juga ada yang tidak boleh keluar dan sudah ditentukan oleh Kepala Daerahnya untuk dikarantina," jelasnya.

Ia menjelaskan sejak sebelum Hari Raya Nyepi hingga saat ini penurunan mencapai hampir 70-80 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi normal bisa mencapai 1000 orang per hari, namun saat ini turun sampai 200 orang.

Saat ini, untuk tujuan keberangkatan dan kedatangan di terminal ini lebih banyak dari dan menuju ke wilayah Jawa Timur.

"Kalau Jawa Tengah sudah ada pembatasan di daerahnya otomatis berkurang, ada juga ditutup dari daerah Tegal, Jepara, di sana yang keluar maupun masuk tidak ada, bus juga tidak bisa jualan ke sana," kata Cokorda Agung.

Ia menambahkan transportasi AKP di Bali tergantung kondisi dari Jawa, apalagi masing-masing terminal saling terkoneksi satu sama lain.

Dengan demikian, kalau salah satu jalur terminal ditutup, misalnya terminal di Jawa ke Bali, maka otomatis tidak ada kendaraan atau penumpang umum masuk ke Bali.

"Kalau untuk jumlah PO yang ada di sini saat ini, biasanya di waktu normal per harinya ada 30 PO, ada sekitar 32-33 bus semua jalan masing-masing satu, belum lagi yang dari lain-lain jurusan. Jadi satu PO bisa mengeluarkan empat-lima bus, berarti satu PO ada empat bus yang siap. Biasanya 30-50 bus siap saat kondisi normal seperti itu," katanya.

Jika dibandingkan dengan saat ini, kata dia, jumlah PO yang ada bisa setengah dari jumlah normal, bisa hanya satu PO, atau sama sekali tidak ada yang beroperasi karena jumlah penumpang yang sedikit.

"Ada syarat dari masing-masing perusahaan, untuk operasional. Yang mereka pikirkan biaya selama perjalanan, kalau penumpangnya sedikit ya merugi. Kalau dari 40 kursi yang tersedia dan terisi setengahnya atau cuma ada 18 orang ya berani jalan. Kalau sudah kondisi seperti sekarang para PO biasanya untung-untungan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler