Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenaga Kerja Disabilitas Bisa Dalami Potensi Teknologi Informasi

Bappenas menyatakan terdapat 21 juta atau sekitar 8,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mengalami disabilitas dan baru 10 persen di antaranya yang terserap dunia kerja.
Seminar Digital yang diadakan oleh British Embassy Jakarta.
Seminar Digital yang diadakan oleh British Embassy Jakarta.

Bisnis.com, DENPASAR — Bappenas menyatakan terdapat 21 juta atau sekitar 8,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mengalami disabilitas dan baru 10 persen di antaranya yang terserap dunia kerja.

Chief Operating Officer (COO) ThisAble Enterprise Nicky Claraentia Pratiwi bahwa jumlah kaum disabilitas yang masih rendah diserap dunia kerja karena lebih banyak disabilitas berada di usia non produktif sebesar 17 juta jiwa.

“Lebih banyak disabilitas yang baru dalam, yang disebabkan karena terkena diabetes militus, atau kecelakaan kerja,” katanya saat ditemui dalam acara Tech to impact di Denpasar, Senin (24/02/2020).

Bila ditinjau dari usia produktif, lanjutnya, ada sekitar 3,7 juta sampai 3,8 juta yang baru bekerja, sehingga dalam hal ini dibutuhkan sinergi, dari pihak pemerintah, pihak swasta dan komunitas untuk mendapatkan cara paling tepat untuk melalukan pemberdayaan disabilitas.

Dari 10 persen itu kaum disabilitas bekerja di berbagai bidang, dalam hal ini pekerjaan tergantung dari kultur daerahnya.

Menurut Nicky, dari apa yang dilakukan di Jakarta, rata-rata kaum disabilitas ditempatkan dalam bidang vokasi dengan salah satunya menjadi mitra go life dan sekitar hampir 100 orang disabilitas ditempatkan dalam pekerjaan profesional di beberapa perusahaan.

Untuk di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah mereka bekerja menjadi buruh pabrik. Sedangkan, di daerah Tuban dan Malang banyak yang bergerak di Industri kreatif, termasuk juga di Bali dan Indonesia Timur.

Sedangkan untuk daerah Semarang, lebih berfokus untuk skill contact center, karena rata-rata contact center berada di Semarang dan Jogja, bukan lagi di Jakarta.

“Kita harus paham juga, apa kekuatan dari suatu wilayah untuk memberdayakan kaum disabilitas, juga berkaitan dengan peningkatan skill yang akan diberikan,” ujarnya.

Di sisi lain kebutuhan market mengenai skill digital juga tinggi, sehingga dibuatkan pelatihan digital agar memahami tentang teknologi informasi dan komunikasi.

Nikcy berharap dalam sensus penduduk di 2020 ini, para sensus dan keluarga memberitahu ada penyandang disabilitas di rumahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper