Bisnis.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster berkomitmen optimal dalam menegakkan Pergub dan Perda di 2020.
Koster mengawali tahun 2020 dengan mengevaluasi sejumlah regulasi berupa Peraturan Gubernur (Pergub) maupun Peraturan Daerah (Perda) yang belum optimal diterapkan. Hingga saat ini, dirinya telah mengeluarkan 14 Pergub dan 5 Perda yang sudah diundangkan.
Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai disebutnya sebagai regulasi yang paling keren dan mendapat apresiasi dari dunia internasional.
“Sejumlah duta besar yang bertemu dengan saya mengatakan ini terobosan yang luar biasa dan berani, bahkan Dubes Belanda mengundang saya ke negara mereka. Bahkan sejumlah pimpinan daerah di Indonesia juga menyebut terobosannya itu sebagai langkah yang sangat berani," kata Koster dalam keterangan persnya, Kamis (2/1/2020).
Pergub lainnya adalah Pergub Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Selain dimaksudkan untuk penguatan budaya, penggunaan busana adat Bali terbukti mampu mendorong tumbuhnya industri kreatif di bidang fesyen.
Ia berpesan kepada jajaran birokrasi untuk mengawal pelaksanaan Pergub 79 Tahun 2018 dengan menggunakan kain tenun tradisional Bali.
Baca Juga
Sementara untuk regulasi berupa Peraturan Daerah, Gubernur Koster menyebut Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat Bali juga mendapat sambutan luar biasa dan menjadi pemantik bagi sejumlah daerah untuk merancang produk hukum serupa.
Regulasi lainnya yang mendapat atensi Pria yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, ialah Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali dan Pergub Nomor 104 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS).
"Meski belum maksimal, untuk itu tahun ini saya mendorong seluruh (Organisasi Perangkat Daerah) OPD untuk bergerak lebih masif mengawal pelaksanaan regulasi yang sudah diundangkan, baik itu berupa Perda maupun Pergub," tandasnya.
Di bidang energi, ia ingin segera mewujudkan Bali mandiri energi melalui penggunaan energi terbarukan dan pengoptimalan penggunaan kendaraan listrik. Pada sektor ekonomi, fokusnya juga pada upaya membangkitkan produk lokal Bali, seperti minuman khas Bali yaitu arak.