Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Ekspor Perdana Manggis dan Kopi Robusta

Nusa Tenggara Barat melakukan ekspor perdana komoditas pertanian berupa buah manggis ke China dan kopi robusta ke Korea Selatan.
Ilustrasi petani memanen kopi./Antara-Raisan Al Farisi
Ilustrasi petani memanen kopi./Antara-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan ekspor perdana komoditas pertanian berupa buah manggis ke China dan kopi robusta ke Korea Selatan pada Selasa (17/12/2019).

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menilai ekspor komoditas pertanian buah manggis dan kopi robusta ke China serta Korsel penting bagi NTB, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah bagi daerah dan petani di daerah itu.

Meski demikian, agar hasilnya lebih baik dan bagus, Gubernur meminta  ekspor tersebut tidak hanya buah, tetapi sudah dalam bentuk produk olahan.

"Ekspor itu penting, tapi ke depan bukan sekadar buah manggis dan kopi, melainkan harus dalam bentuk produk yang dapat memiliki nilai tambah misalnya kopi dan manggis mulai diolah," ujarnya.

Untuk menciptakan nilai tambah tersebut, menurut Gubernur tidak ada cara lain kecuali dengan mewujudkan industrialisasi pengolahan di NTB sehingga ada nilai tambah yang dirasakan oleh masyarakat.

"Industrialisasi bukan konsep mewah, contohnya kita mulai bergerak dari pertanian, bukan berarti meninggalkan pertanian, tapi karena industrialisasi ini dapat meningkatkan nilai tambah," kata Bang Zul, sapaan akrabnya.

Kepala Dinas Perdagangan NTB Putu Selly Andayani menegaskan ekspor manggis dan kopi ke China dan Korsel merupakan yang perdana dilakukan NTB. Ekspor sendiri dilaksanakan Pemprov NTB bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan PT Bintang Agro Santosa Serta PT Berkah Alam Kopi.

"Ekspor ini kita lakukan tidak sekaligus, melainkan secara bertahap," ujarnya.

Dia menyebutkan kopi yang diekspor sebanyak 10 ton dengan nilai mencapai Rp508 juta. Sementara, buah manggis melalui Surabaya diekspor 1.120 ton dengan nilai Rp1 miliar.

Menurut Selly, ke depan pihaknya akan berupaya ekspor komoditas dari NTB bisa langsung dari NTB, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian NTB.

"Dengan terlaksananya ekspor komoditas pertanian, harga akan naik, petani akan meningkatkan produksi, pendapatan petani meningkat, dengan demikian kesejahteraan petani NTB meningkat," kata Selly.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Arinaung menjelaskan salah satu program Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani adalah peningkatan ekspor komoditas pertanian.

Sesuai dengan pedoman ekspor Manggis ke China jelas Arinaung dimulai dari registrasi kebun manggis oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB untuk menjamin kebun manggis sudah menerapkan good agriculture procedur (GAP), standar operasional prosedur (SOP), dan integrated pest management (IPM) secara berkesinambungan.

Ekspor manggis ke China harus melalui pengemasan di rumah kemas yang telah diregistrasi oleh Otoritas Kompeten Ketahanan Pangan Daerah (OKKPD) Dinas Ketahanan Pangan untuk menjamin manggis yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi, bebas pestisida, cemaran biologi, kimia dan logam berat.

Sementara itu, untuk menyatakan bahwa komoditas manggis berasal dari Lombok, Dinas Perdagangan NTB menerbitkan surat keterangan asal (SKA), yang membuktikan bahwa komoditas tersebut berasal, dihasilkan atau diolah serta memenuhi ketentuan asal komoditas yakni NTB.

Begitu pula dengan komoditas kopi, walaupun diekspor melalui Surabaya, dilengkapi dengan SKA yang menyatakan bahwa kopi tersebut berasal dari Lombok.

"UPT Karantina Pertanian dalam hal ini Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram mempunyai peran dan tanggung jawab melakukan sertifikasi karantina untuk menjamin manggis yang diekspor bebas dari OPT/OPTK ; Melakukan pengawasan terhadap penerapan pemenuhan persyaratan ekspor buah manggis ke China. Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram juga melaksanakan sertifikasi untuk komoditas kopi," jelas drh. Arinaung.

Pelepasan ekspor perdana buah Manggis ke China dan Kopi Robusta ke Korsel ini ditandai pemecahan kendi oleh Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah dan istri Gubernur NTB Niken Saptarini Widyawati bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada rangkaian peringatan puncak HUT ke-61 Provinsi NTB di halaman Kantor Gubernur NTB di Mataram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper