Bisnis.com, ENDE - PT XL Axiata Tbk. dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan BTS (base transceiver station) USO (universal service obligation) di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, pada Senin (28/10/2019).
Pembangunan jaringan USO oleh XL Axiata tahun ini mencakup 289 titik di berbagai provinsi. Seluruh BTS USO tersebut mengadopsi teknologi 4G.
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya mengatakan semua titik BTS USO yang dibangun perusahaan tahun ini berada di 51 kabupaten yang sebagian besar di antaranya berada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, serta Papua.
Menurutnya, pembangunan jaringan USO di sejumlah titik tersebut mulai dilaksanakan sejak Oktober 2019 dan ditargetkan tuntas sebelum akhir tahun ini. Adapun XL Axiata merupakan operator telekomunikasi pertama yang menggelar on air jaringan USO pada tahun ini.
Dia mengatakan pembangunan jaringan USO akan dilanjutkan pada tahun depan dengan area yang lebih luas. Pihaknya juga akan membangun ekosistem pendukung agar masyarakat lebih mudah mengakses layanan XL.
Menurut Yessie, sejak 2015 salah satu strategi yang dijalankan XL adalah memacu pembangunan jaringan di luar Jawa.
Sejak tahun 2017, katanya, XL sudah hadir di 22 kota/kabupaten di Nusa Tenggara Timur, dengan dukungan sekitar 1.000 BTS. Khusus jaringan 4G, sudah masuk ke 19 kota/kabupaten melalui 200 BTS.
Adapun kota/kabupaten di NTT yang sudah terlayani jaringan data XL Axiata yaitu Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Malaka, dan Sumba Tengah.
Jumlah pelanggan di kawasan tersebut tercatat lebih dari 65.000 pengguna di mana 90% di antaranya adalah pelanggan aktif layanan data.
BTS USO merupakan program yang dijalankan pemerintah dan operator telekomunikasi untuk menyediakan akses jaringan telekomunikasi dan data khususnya di wilayah terluar.
Direktur Layanan Telekomunikasi & Informasi Badan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo Dhia Anugrah Febriansa mengatakan saat ini teknologi BTS USO masih memanfaatkan teknologi satelit.
Menurutnya, ke depan terbuka kemungkinan menggunakan koneksi berbasis fiber optic karena Palapa Ring sudah tersedia. “Tapi kan adanya di Ibu Kota provinsi, jadi kami harapkan operator bisa tarik [ke wilayah terpenci],” katanya.