Bisnis.com, GIANYAR—Pemerintah Kabupaten Gianyar gencar memberikan pelatihan pola asuh anak ‘digital parenting’ kepada para orangtua agar mampu mencegah anak-anak kecanduan internet.
Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gianyar, mengatakan berupaya mengedukasi para orang tua dengan memberikan pelatihan tersebut secara bertahap di 7 kecamatan.
“Kemudahan mengakses internet perlu kita waspadai, karena ibarat 2 sisi mata uang, di satu sisi internet sangat menguntungkan dan di sisi lain sangat membahayakan perkembangan anak jika tidak bijak menggunakannya,” katanya, Selasa (16/4/2019).
Menurut Trisnu generasi Z saat sekarang atau dikenal dengan digital native alias gampang terpapar perkembangan teknologi.
Para digital native ini percaya bahwa belajar dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan seperti browsing internet, nonton youtube, bermain games dan lainnya-lainnya. Kata dia, ini tidaklah salah, tetapi jika tidak terkontrol akan berakibat tidak baik bagi perkembangan mental anak.
Trisnu menyebut banyak konten negatif yang belum pantas ditonton untuk anak-anak seusia mereka, tetapi sangat terbuka dan mudah diakses. Di sinilah peran orangtua sangat diperlukan untuk mengawasi dan mendampingi anak-anak mengakses internet.
Berdasarkan data pengguna internet di Indonesia mencapai 133 juta jiwa, sesuai survei pada April 2016. Pengguna pengguna internet terbanyak berdasarkan rentang usia berada pada kisaran 35-44 tahun sekitar 39 juta jiwa.
Anak-anak pengguna internet diperkirakan menempati urutan ketiga yakni sekitar 25 juta jiwa, sisanya ditempati usia 25-35 tahun dan 55 tahun ke atas.
Ia berpesan di era digital yang ditandai dengan ledakan inovasi teknologi informasi dan komunikasi ini perlu disikapi dengan lebih bijak oleh para orangtua agar bisa menyelamatkan anak-anak kecanduan internet dan mampu mengarahkan untuk hal-halyang positif.