Bisnis.com, MANGUPURA – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada triwulan pertama 2019 melayani 35,8 ribu ton kargo atau naik sekitar 230% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Haruman Sulaksono mengatakan pada periode yang sama 2018 lalu total pergerakan kargo hanya 10,8 ribu ton.
"Pada triwulan pertama 2019 ini kenaikan layanan kargo cukup fantastis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (9/4/2019).
Selain itu, sepanjang triwulan pertama 2019 bandara ini melayani 5.397.499 penumpang atau naik 4,4% dibandingkan periode sama 2018 yang melayani 5.168.916 penumpang keluar masuk Pulau Dewata.
Kata dia selama tiga bulan pertama 2019, jumlah penumpang rute domestik tercatat 2.327.725 penumpang, dengan rincian 1.155.996 penumpang dari rute kedatangan, 1.109.916 penumpang yang meninggalkan Pulau Bali, serta 61.813 penumpang transfer.
Pada periode yang sama pada 2018 lalu, jumlah penumpang rute domestik 2.525.249 orang, dengan rincian 1.278.476 penumpang datang ke Pulau Dewata, 1.237.138 penumpang dari rute keberangkatan, serta 9.635 penumpang transfer.
Ia menyebut pada triwulan pertama 2019 ini, terdapat penurunan 197.524 penumpang rute domestik atau 8.5% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
Sedangkan untuk rute internasional, tercatat sebanyak 3.069.774 penumpang dari rute mancanegara keluar masuk Bali melalui bandar udara pada triwulan pertama 2019, dengan rincian 1.556.228 penumpang dari rute keberangkatan, 1.495.240 penumpang rute kedatangan, dan 18.306 penumpang transfer.
Pada triwulan pertama 2018 lalu, terdapat 2.643.667 penumpang rute internasional, dengan 1.348.047 penumpang dari rute keberangkatan internasional, dan 1.295.620 penumpang rute kedatangan.
Haruman menjelaskan pada triwulan pertama 2019 penumpang rute internasional naik 16,12% atau bertambah 426.107 penumpang dibandingkan dengan periode triwulan pertama 2018.
Namun, tak seperti catatan kenaikan penumpang, jumlah pergerakan pesawat udara di triwulan pertama 2019 mengalami sedikit penurunan. Dibanding dengan catatan periode sama pada 2018 terdapat 37.763 pergerakan, pada periode tahun ini hanya terdapat sebanyak 36.519 pergerakan pesawat, atau turun 3,3%.
“Sama seperti catatan periode Januari-Februari 2019, catatan pergerakan pesawat udara di periode Januari-Maret 2019 ini juga kembali mengalami penurunan, yakni sebanyak 1.244 pergerakan atau 3,3%,” lanjut Haruman.
Selama periode triwulan pertama 2019, tercatat terdapat sebanyak 19.012 pergerakan rute domestik, dengan rincian 9.505 pesawat yang datang ke Bali, 9.469 pesawat yang berangkat meninggalkan Pulau Bali, serta 38 pergerakan pesawat transfer.
Pada periode yang sama di tahun 2018, tercatat jumlah pergerakan pesawat domestik 20.958 pergerakan, dengan pembagian 10.402 pesawat datang ke Pulau Dewata, 10.424 pesawat berangkat, serta 132 pesawat transfer.
Jika dilakukan perbandingan pergerakan pesawat rute domestik antara periode triwulan pertama 2019 dengan 2018, terdapat penurunan angka pergerakan pesawat sebanyak 1.946 pergerakan, atau turun 10,24%.
Untuk pergerakan pesawat rute internasional, sebanyak 17.507 pesawat lalu lalang melalui bandar udara pada triwulan pertama 2019, dengan rincian 8.771 pesawat berangkat dan 8.736 pesawat datang.
Ia menambahkan untuk periode yang sama pada 2018 lalu, terdapat 16.805 pergerakan pesawat dari rute internasional, dengan rincian 8.404 pergerakan pesawat dari rute keberangkatan internasional, dan 8.401 pergerakan dari rute kedatangan.