Bisnis.com, MATARAM -- Diversifikasi ekonomi diharapkan bisa menjadi solusi atas kondisi perekonomian NTB yang masih bergantung pada sektor tambang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan NTB harus jeli dan fokus dalam menentukan dan menerapkan sektor-sektor ekonomi prioritas.
Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk melakukan diversifikasi ekonomi di wilayah NTB. Pertama dengan melakukan hilirisasi tambang dan mulai mengurangi ketergantungan terhadap sektor tersebut.
"Kemampuan hilirisasi tambang juga harus ditingkatkan, tidak hanya berhenti di smelter, tetapi juga menciptakan produk turunannya," ujar Bambang di Mataram, Kamis (4/4/2019).
Sektor peternakan juga dapat menjadi alternatif diversifikasi ekonomi Provinsi NTB, mengingat kebutuhan masyarakat akan daging sapi sangat besar.
"Daging sapi bisa disupport dari NTB dan NTT sehingga bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap impor," ujarnya.
Baca Juga
Pariwisata disebut sebagai quick win yang dapat digunakan NTB untuk menghasilkan devisa dan pemacu ekonomi daerah. Hal tersebut tentunya juga harus ditunjang dengan percepatan akselerasi infrastruktur pariwisata yang menunjang.
Loyalitas wisatawan harus dijaga mengingat kondisi sosial dan geografis Indonesia kerap menjadi sandungan dalam proses pengembangan sektor pariwisata.
Dengan memiliki destinasi favorit turis asing seperti Lombok dan Gili Trawangan serta nantinya akan dilengkapi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dengan Sirkuit Moto GP yang ditargetkan beroperasi pada 2021, hingga keindahan Pulau Moyo di Sumbawa.
Menteri PPN menegaskan potensi tersebut sudah mencukupi untuk dilirik sebagai sumber ekonomi baru bagi NTB.
"Fokus dengan apa yang ada di depan mata. Pariwisata ini memiliki multiplier effect yang besar bagi pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan ada beberapa proyek usulan daerah yang telah disetujui adalah pembangunan dan pengelolaan TPA Regional, pengolahan dan pengelolaan pengolah limbah B3, pengembangan industri pangan lokal, pengembangan desa mandiri pangan, revitalisasi pasar rakyat yang dikelola koperasi, penyediaan pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan.