Bisnis.com, DENPASAR – Denpasar akan menerapkan aplikasi harga bahan pokok untuk memudahkan masyarakat dalam meninjau perkembangan nilai sembako antar pedagang maupun pasar di daerah tersebut.
Ide ini muncul pasca Pasar Badung selesai dibangun. Selesai direvitalisasi, Pasar Badung tidak hanya berbenah dari segi fisik tetapi juga pelayanan. Pembeli tidak hanya dapat membayar secara tunai tetapi juga online.
Pasar Badung yang terdiri dari 1.450 los dan 290 unit kios ini dilengkapi dengan ruang menyusui, ruang bermain anak, sekolah bagi anak pedagang pasar, free Wi-Fi di 18 titik, enam lift, dan 10 eskalator.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan aplikasi harga bahan pokok ini akan membuat kompetisi harga semakin sehat selain masyarakat akan semakin diuntungkan. Selain juga untuk menciptkan tranparansi harga pada masyarakat.
"Ini yang harus diberikan apresiasi dan percontohan bagaimana menata, mengelola, dan mengawasi di pelaksanaannya," katanya, Jumat (22/3/2019).
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan program revitalisasi pasar ini akan akan sangat efektif untuk memberikan peningkatan penjualan dan manfaat bagi masyarakat. Seperti Pasar Agung yang sebelum revitalisasi beromzet Rp2,5 miliar per bulan kini telah menjadi Rp16 miliar. Adapula Pasar Nyanggelan yang semula beromzet Rp2 miliar per bulan setelah revitalisasi menjadi Rp7 miliar.
"Dengan revitalisasi pasar ini pola perilaku masyarakat terus bertransformasi dengan peningkatan kualitas SDM sebagai bukti kemajuan peradaban kota," katanya.