Bisnis.com, BIMA – Meskipun hanya berjarak sekitar 10 menit mengunakan perahu dari Pelabuhan Sape, Bima nyatanya kondisi kelistrikan di Pulau Bajopulo masih memprihatinkan.
Nurmila, salah seorang warga Bajopulo Barat yang juga seorang bidan mengaku pernah menolong ibu yang akan melahirkan hanya dengan bermodalkan senter dari ponsel.
"Listrik menyala hanya dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Tapi seringnya itu malam mati juga. Saya bahkan pernah membantu melahirkan dengan hanya sinar dari lampu HP saja," ujar Nurmila Rabu (14/3/2019).
Dia berharap listrik bisa menyala siang dan malam di pulau kelahirannya tersebut. Namun, apabila belum memungkinkan setidaknya frekuensi pemadaman listrik pada malam hari diminimalkan.
Ibu dua anak ini menambahkan, apabila ada pasien di pulau yang perlu mendapat perawatan pada malam hari, maka listrik sangat diperlukan. Mengingat minimnya akses di pulau tersebut.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Bisnis.com, General Manager PT PLN (Persero) area Bima Dony Gustiarsyah membenarkan kondisi kelistrikan di Pulau Bajopulo masih menyala 12 jam dengan 459 pelanggan yang dilayani.
"Rencana Interkoneksi Bajo Pulo dengan Sistem Bima sedang direncanakan pembangunan 4 tower 20 kV," ujar Dony.