Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Agung Erupsi Dua Kali, Status Tetap Level III Atau Siaga

Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali kembali mengalami erupsi hari ini sebanyak dua kali. Status gunung tetap waspada dan radius aman berada di jarak 4 kilometer.
Cahaya magma dalam kawah Gunung Agung terpantul pada abu vulkanis terlihat dari Desa Datah, Karangasem, Bali, Jumat (29/6/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Cahaya magma dalam kawah Gunung Agung terpantul pada abu vulkanis terlihat dari Desa Datah, Karangasem, Bali, Jumat (29/6/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR - Gunung Agung di Bali mengalami dua kali erupsi pada Jumat (22/2/2019) setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 16:31 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau 3.842 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi ± 6 menit 20 detik.

Selang 30 menit kemudian yakni pukul 17.01 dengan ketinggian kolom abu yang lebih rendah yakni kurang lebih 300 meter di atas puncak.

Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana mengatakan dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Agung memang menunjukkan adanya peningkatan.

Menurutnya, erupsi memang dapat terjadi dalam jarak waktu yang cukup dekat. Hal itu merupakan suatu yang wajar saat gunung sedang mengalami peningkatan aktivitas.

"Erupsi ini merupakan sesuatu yang wajar karena telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir," katanya kepada Bisnis, Jumat (22/2/2019).

Saat ini Gunung Agung berada pada level III atau siaga. Masyarakat di sekitar Gunung Agung diminta agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan.

Material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper