Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Tahun, Harga Pangan di Mataram Naik

Harga sejumlah komoditas pangan pada awal 2019 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, terpantau naik dibandingkan dengan akhir 2018.
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional/Reuters-Mariana Bazo
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional/Reuters-Mariana Bazo

Bisnis.com, MATARAM – Harga sejumlah komoditas pangan pada awal 2019 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, terpantau naik dibandingkan dengan akhir 2018.

Para pedagang di Pasar Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, mengaku kenaikan harga itu merupakan siklus awal tahun yang biasa terjadi. Apalagi, kenaikan harga untuk komoditas pangan, seperti cabe besar dan bawang merah, dirasa masih tidak signifikan alias terjangkau oleh pembeli.

Saenah, pedagang Pasar Kebon Roek asal Lingkungan Tinggar, Ampenan, mengaku fluktuasi kenaikan harga cabe dan bawang merupakan pengaruh siklus tahunan.

Menurut dia, harga bawang merah jika normal hanya mencapai Rp15.000 per kg, tetapi kini harganya naik dua kali dari Rp25.000 per kilogram pada Desember 2018, dan selanjutnya pada awal Januari menjadi Rp30.000 per kg.

Kenaikan serupa dialami cabai besar, dari Rp20.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg. "Sebagai pedagang, kami berharap agar harga itu tidak terus melonjak, karena nanti pembeli sedikit," ujar Saenah.

Dia menuturkan komoditas pangan yang harga juga naik adalah tomat dari awalnya Rp10.000 per kg menjadi Rp 12.000 per kg.

"Naiknya harga itu karena pasokan dari pedagang besar yang memasok terlambat akibat cuaca. Tapi, syukur kenaikan harga ini masih terjangkau oleh pembeli," ujarnya.

Sementara itu, pedagang ayam di Pasar Kebon Roek, Sarah, mengatakan jika kenaikan harga ayam potong terjadi sejak perayaan Maulid Nabi Muhamad pada November tahun lalu.

Menurut dia, harga ayam potong jika normal mencapai kisaran Rp25.000 sampai Rp35.000 per kg. "Tapi, sejak Maulid dan saat ini, harganya naik jadi Rp40.000 per kg. Belum ada penurunan," kata Sarah.

Warga Lingkungan Kebon Roek itu mengaku fluktuasi kenaikan harga ayam potong akan turun pada sekitar Februari seperti kebiasaan siklus tahunan selama ini.

"Kalau jualan ayam ini, jika harganya naik dan mahal akan banyak yang belanja. Tapi, jika harganya murah, sangat jarang masyarakat yang membeli ayam potong," ujar Sarah.

Umumnya, pedagang di Pasar Kebon Roek yang ditemui menambahkan, jika kenaikan harga itu tidak terlalu dikhawatirkan, sebab harga jualnya masih dalam taraf kewajaran. "Syukur pembeli masih mengerti, apalagi kenaikannya karena siklus tahunan saja."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper