Bisnis.com, DENPASAR--PT XL Axiata Tbk bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas pelaku UMKM perempuan dan nelayan di Kabupaten Lombok Tengah.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan kolaborasi dengan kementerian agar program ini tepat sasaran, sekaligus sebagai upaya untuk mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal.
“Kami sepakat dengan visi pemerintah yang mendorong pemanfaatan teknologi digital guna memberdayakan potensi ekonomi rakyat di pedesaan dan pelosok daerah seiring dengan terus meluasnya jaringan telekomunikasi,” katanya, dikutip dari rilis, Kamis (8/11/2018).
Menurut Tri Wahyuningsih sebagai operator penyedia layanan telekomunikasi, XL Axiata merasa ikut bertanggung jawab untuk menyiapkan masyarakat, di wilayah-wilayah di mana kami memiliki jaringan dan layanan, agar melek teknologi digital sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kata dia pengenalan pada manfaat sarana teknologi digital akan sangat dibutuhkan terutama di wilayah-wilayah pelosok tanah air atau di pedesaan di mana masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal banyak tentang keberadaan teknologi digital.
Kaum perempuan menjadi salah satu sasaran program ini, karena memiliki peran yang tidak kalah penting sebagai pengelola sekaligus penopang ekonomi keluarga. XL Axiata memiliki program pemberdayaan perempuan bernama “Sisternet” (Rumah Digital Untuk Perempuan Indonesia) yang dapat dikunjungi di www.sisternet.co.id, yang salah satu agenda utamanya adalah menyebarkan edukasi pemanfaatan teknologi digital bagi para perempuan penopang keluarga.
Baca Juga
Dalam program edukasi di Lombok Tengah ini, Sisternet mengadakan kelas kreatif inspiratif dengan materi digitalisasi UKM melalui pemanfaatan internet dan media sosial.
Program ini juga akan diintegrasikan dengan program-program berkelanjutan lain yang telah dijalankan oleh XL Axiata untuk masyarakat di daerah tertinggal, seperti penyediakan wifi gratis gerakan donasi kuota untuk asrama atau sekolah di daerah tertinggal yang sudah ditunjuk oleh kedua pihak.
Selain itu juga disesuaikan dengan program pengadaan aplikasi Laut Nusantara untuk membantu para nelayan di daerah tertinggal dengan menyajikan informasi yang bersifat edukasi mengenai potensi dan isu kelautan lainnya.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa PPDT Samsul Widodo mengatakan sinergi dan konsolidasi untuk membangun daerah tertinggal sangat penting dan diperlukan partisipasi seluruh pihak, termasuk swasta untuk mendukung pembangunan daerah tertinggal, contoh seperti ini, membangun kerjasama dengan XL Axiata.
Samsul sepakat untuk membangun daerah tertinggal tidak dapat dilakukan dengan cara parsial yang biasa-biasa, diperlukan inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk menjawab tantangan global.
Ia menyebut daerah tertinggal memang mengalami banyak keterbatasan akses terhadap banyak hal, termasuk akses terhadap pelayanan dasar, namun hal tersebut justru menjadi penguat mengapa inovasi teknologi harus diterapkan untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal.
Teknologi mampu menjawab keraguan atas hal-hal yang tidak mungkin, menjadi mungkin dan nyata.