Bisnis.com, DENPASAR—Para pengusaha dari Bali didorong memanfaatkan peluang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang dinilai memiliki prospek bagus ke depan.
Direktur Konstruksi dan Operasi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Anak Agung Ngurah Wirawan mengatakan dengan banyak masuknya kelompok usaha lokal bakal mempercepat pengembangan kawasan yang memiliki lahan lebih dari 1.000 hektare.
“Banyak pengusaha Bali yang sukses di industri pariwisata, layak membidik peluang di Mandalika yang kini berkembang menjadi kawasan sangat prospektif,” katanya saat dihubungi, Senin (17/9/2018).
Menurut Wirawan sudah saatnya para pengusaha Bali yang berhasil bisnis di industri pariwisata ikut andil mengembangkan kawasan baru tersebut.
Dia berharap kelompok usaha seperti Santrian Group, Krisna Oleh-oleh, Komaneka, keluarga Puri Ubud atau pengusaha Bali yang lain masuk ke Mandalika.
Saat ini, kata Wirawan, baru Coco Group asal Bali yang membuka usaha melalui Coco Plaza Mandalika. Kini Coco Group sedang pada tahap negosiasi desain dengan pihak pengelola kawasan.
Wirawan menjelaskan banyak pilihan bagi investor untuk memanfaatkan lahan di dalam kawasan maupun di luar kawasan yang sama-sama memacu perekonomian di wilayah Lombok Tengah.
“Jika memungkinkan, sejumlah pengusaha bisa bersinergi membangun konsorsium agar lebih berdaya, kami sangat senang menyambut para ‘semeton’ [saudara] pengusaha Bali di Mandalika,” ujarnya.
Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dilaksanakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang telah sukses mengembangkan The Nusa Dua, Bali.
Menurut catatan Bisnis.com hanya sedikit pengusaha Bali yang memiliki konsesi di kawasan The Nusa Dua yang didominasi konglomerasi besar dan usaha multinasional. Harapan Wirawan tersebut sangat beralasan agar para pengusaha Bali lebih berkiprah dan memperluas lini bisnis di luar Puau Dewata.
Kawasan Mandalika yang terbentang luas meliputi Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan itu kini telah terdapat sejumlah infrastruktur dan fasilitas penunjang seperti gedung perkantoran, jalan kawasan, masjid, dll.
Beberapa hotel juga mulai berporses yakni Paramount Studio, Royal Tulip, Club Med, X2 Hotel dan bahkan Pullman telah merampungkan 20% pembangunan.
Selain diproyeksi menyerap lebih dari 50 ribu tenaga kerja, kawasan ini akan meningkatkan perekonomian dan kepariwisataan di Nusa Tenggara Barat.