Bisnis.com, GIANYAR — Suarti Culture Center menawarkan destinasi baru yang menampilkan atraksi seni budaya dan diproyeksikan menjadi tempat konservasi di Pengosekan, Ubud, Gianyar.
General Manager Suarti Boutique Village Arya Primanda Wibisana mengatakan pusat budaya ini merupakan bagian dari Suarti Group bekerja sama dengan Luh Luwih Foundation yang akan menjadi magnet wisata baru di kawasan Ubud.
“Destinasi ini menyinergikan potensi seni dan budaya setempat agar tetap lestari dan berkemabang serta mampu menyedot kunjungan wisatawan,” katanya di sela-sela pentas budaya dan santap malam, Senin (3/9/2018).
Menurut Arya Suarti Group yang didirikan pada awal 1990 berawal dari usaha perhiasan perak yang kemudian berkembang menjadi satu perusahan holding yang bergerak di bidang budaya, gaya hidup, agrobisnis, properti, dan hospitalitas .
Suarti Group terafiliasi dengan beberapa yayasan di antaranya IDEP Foundation, Forum Peduli Budaya Bali, dan Yayasan Luh Luwih yang saling memberikan dukungan dan menjalankan misi bersama.
Budaya merupakan akar kehidupan masyarakat Ubud yang diterapkan dalam setiap linis bisnis Suarti baik secara filosofi perusahaan, produk, layanan, dan tata kelola.
Owner dan President Director Suarti Group Desak Nyoman Suarti mengatakan seni budaya melatarbelakangi Suarti Boutique Village yang memberikan wadah untuk pelestarian budaya, menggelar aktivitas spiritual dan malam budaya yang akan digear secara reguler sebagai langkah awal wujud konservasi budaya.
Menurut dia, sebagai bentuk kepedulian nyata untuk pelestarian budaya, Suartio Group memberikan tempat berupa ruang budaya terbuka yang dapat digunakan para pelestari budaya dalam berekspresi, berlatih, dan menjadi tempat berkumpul seniman untuk mewujudkan cita-cita Suarti Group dalam bidang seni budaya.
Di kawasan Suarti Boutique Village terdapat hotel bintang empat yang 85% tetamunya berasal dari Eropa yang sangat peduli terhadap seni dan budaya.
Rencananya secara reguler akan digelar pertunjukan seni budaya pada malam purnama setiap bulan. Para tetamu boutique hotel ini setiap pagi bisa menyaksikan kegiatan warga desa setempat di lingkungan hotel seperti memasak, dan persiapan sesaji upacara, sambil menikmati kuliner tradisional.
Pada malam peluncuran Suarti Cultural Center digelar tari bertajuk Bio Bali Mandala Meditation ggarapan Desak Made Ari Rasmi dan Dewa Sumartama serta pembina Dewa Ketut Widiarsa. Pada akhir acara para wisman mengikuti tarian ritmis ini dan hanyut dalam tarian jiwa yang dipesembahkan kepada Sang Maha Pencipta.