Bisnis.com, DENPASAR — Produksi komoditas cengkih di Buleleng tahun ini diprediksi kembali normal karena adanya panen raya.
Kadis Pertanian Buleleng Nyoman Genep mengharapkan jumlah produksi minimal dapat menyamai hasil panen pada 2016 sebanyak 2.354 ton.
Menurutnya, peluang itu sangat terbuka karena total luasan lahan cengkih di Buleleng mencapai 7.754 Ha atau 49,48% dari total luas lahan cengkih di seluruh Bali, 15.668 Ha.
“Mudah-mudahan bisa melebihi itu, bagaimanapun cengkih memberikan kontribusi besar terhadap daerah,” jelasnya, Sabtu (21/7/2018).
Produksi cengkih Buleleng anjlok dari 4.032 ton pada 2015 menjadi hanya 2.354 ton pada 2016 dan puncaknya tinggal 251 ton pada tahun lalu. Genep mengatakan kondisi itu terjadi karena banyak faktor, salah satunya cuaca ekstrim berupa hujan berkepanjangan membuat cengkih tidak berbiji.
Selain itu, banyak petani tidak mengembalikan hasil penjualan untuk meningkatkan kualitas tanaman cengkih. Pada saat ini, usia rata-rata cengkih di Buleleng di atas 15 tahun.
Genep mengatakan hampir 50% kawasan di daerahnya merupakan perkebunan rakyat cengkih.
Bila ditilik dari komposisi pembentuk ekonomi daerah, kontribusi cengkih terhadap perkebunan sangat besar. Bahkan sektor perkebunan menyumbang sekitar 38% dari PDRB Buleleng.