Bisnis.com, LOMBOK BARAT—Proyek pengembangan Terminal Gili Mas, Lombok, Nusa Tenggara Barat, memasuki tahap pematangan lahan sebelum pembangunan fisik, kata General Manager Pelabuhan Indonesia (Persero) III Cabang Lembar Made Rusli Suniajaya.
Di sela menyambut seribuan wisatawan asing penumpang kapal pesiar MV Sun Princess di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (17/5/2018), Made Rusli Suniajaya mengatakan bahwa proyek yang akan menelan biaya lebih dari Rp1 triliun tersebut saat ini sedang berjalan sesuai dengan perencanaan.
Ia memperkirakan pelabuhan di atas lahan seluas 100 hektare dengan dana perusahaan itu mulai beroperasi pada tahun 2019. Adapun lokasinya berada di sebelah barat Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
"Pembangunan Terminal Gili Mas sebagai bentuk komitmen kami dalam mengembangkan fasilitas kepelabuhanan di NTB, khususnya terminal kapal pesiar dan peti kemas," ujar Rusli.
Menurut dia, infrastruktur dermaga Pelindo yang ada di Pelabuhan Lembar saat ini masih belum memungkinkan untuk menunjang sandar kapal pesiar berukuran relatif besar.
Setiap kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan asing hanya bisa berlabuh sehingga para penumpangnya diangkut ke dermaga menggunakan "thunder boat" atau semacam sekoci.
Oleh sebab itu, kata Rusli, dermaga Pelabuhan Gili Mas akan didesain dengan kedalaman mencapai -14 meter LWS (di bawah permukaan air).
"Dengan kedalaman dermaga yang sudah didesain sedemikian rupa akan memungkinkan kapal pesiar bisa sandar sehingga wisatawan bisa langsung turun di dermaga," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pengerjaan desain dan pembangunan dermaga kapal pesiar dan dermaga peti kemas di Terminal Gili Mas dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero).
PT PP bersama PT Wika Gedung merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan proyek pengembangan maritim berlokasi di tiga pelabuhan, yakni Tanjung Perak di Surabaya, Benoa di Bali, dan Gili Mas Lembar di Lombok.
"Saat ini, PP sedang melaksanakan pembuatan akses jalan di lahan reklamasi yang sudah selesai dilakukan pada bulan Maret 2018," ujarnya.