Bisnis.com, GIANYAR - Pemkab Gianyar mengajak puluhan nelayan mengunjungi Stasiun Klimatologi Klas II Jembrana Bali dan Balai Riset dan Observasi Laut untuk mengikuti pelatihan mengenali cuaca.
Kepala Dinas Ketanahan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ginayar Dewi Hariani mengatakan nelayan belajar secara langsung bagaimana cara membaca kondisi cuaca melalui aplikasi teknologi yang nantinya bisa dijadikan pedoman bagi nelayan sebelum melaut.
“Bagaimana kondisi cuaca hari ini, arus laut, tinggi gelombang bahkan lokasi-lokasi keberadaan ikan di laut juga bisa diketahui dengan membaca kondisi cuaca dari BMKG melalui aplikasi,” katanya, Minggu (6/5/2018).
Menurut Dewi Hariani setiap nelayan diharapkan paham akan kondisi cuaca di wilayahnya masing-masing, cuaca di tengah laut dapat dibaca melalui peta yang dapat dilihat di situs BMKG dan diajari bagaimana caranya membaca peta dan prakiraan cuaca, kondisi angin, tinggi gelombang.
Tidak hanya itu, melalui dengan mengetahui informasi aplikasi cuaca ini nelayan tidak lagi mencari ikan, tapi sudah langsung bisa menangkap ikan di laut karena lokasi-lokasi padat ikan sudah diketahui sebelumnya.
Pada kunjungan pertengahan pekan lalu itu itu rombongan nelayan yang berasal dari kecamatan Blahbatuh, Sukawati dan Gianyar ini juga mengunjungi Balai Riset dan Observasi Laut untuk belajar produk unggulan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI).
Baca Juga
“Dengan mengetahui cuaca melalui aplikasi, kami harapkan kecelakaan nelayan saat melaut dapat ditekan dan hasil tangkapan ikan melimpah karena nelayan sudah tahu lokasi-lokasi padat ikan,” ujarnya.
Sebelum mengunjungi Stasiun BMKG di Jembrana, para nelayan telah dibekali dengan berbagai materi dalam pelatihan aplikasi cuaca bagi nelayan sehari sebelumnya di Kantor DKPKP Gianyar.
Kata dia pelatihan semacam ini baru pertama kali diberikan untuk nelayan di Gianyar. Pelatihan diberikan secara langsung oleh narasumber dari BMKG yakni Kepala Stasiun Klimatologi Rakhmat Prasetya, Kepala seksi Observasi dan Informasi Agit Setyoko dengan materi Pemanfaatan Aplikasi Informasi Peta Prakiraan Penangkapan Ikan, Sudarti (Pemanfaatan Aplikasi Informasi BMKG untuk kegiatan perikanan).
Selain itu, Muhammad Nur menyampaikan tentang pemanfaatan aplikasi informasi BMKG untuk kegiatan perikanan, I Made Dwi Wiratmaja (Informasi Cuaca dan Iklim untuk perikanan), Wahyu Widodo Putranto (Mengenal istilah cuaca dan iklim) dan Heppy Febriana Abdi Bintari (Pengenalan Produk Informasi Balai Riset dan Observasi Laut).
Dengan materi sepadat ini kata Dewi Hariani kedepan diharapkan nelayan bisa memanfaatkan setiap teknologi untuk kepentingan mereka.
“Kami berharap nelayan cerdas dalam memanfaatkan teknologimenangkap ikan, dan bijaksana dalam memanfaatkan hasil laut dengan tidak merusak ekosistem laut,” tutur Muhammad.