Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rampung Renovasi Hotel, Pelaku Usaha Karangasem Siap Sambut Wisman

Pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Karangasem kini lebih siap menyongsong kunjungan wisatawan.
Warga melintas di jalan Desa Culik yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (29/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Warga melintas di jalan Desa Culik yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (29/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR—Pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Karangasem kini lebih siap menyongsong kunjungan wisatawan.

Ketua PHRI Kabupaten Karangasem Wayan Tama mengatakan saat sepi kunjungan akibat erupsi dan status Awas Gunung Agung pada akhir 2017 hingga kini sejumlah pengusaha otel dan restoran melakukan perbaikan dan membenahi properti.

“Setelah rampung renovasi, hotel dan restoran di Karangasem siap menyambut kembalinya wisatawan yang sempat ‘tertahan’ karena aktivitas vulkanik Gunung Agung,” katanya, Senin (16/4/2018).

Menurut Tama akibat erupsi Gunung Agung para pengusaha pariwisata menderita kegurian yang cukup besar, tetapi di antrara mereka memanfaatkan momentum itu untuk melakukan perbaikan properti masing-masing.

Upaya itu dilakukan agar mereka lebih percaya diri untuk mempromosikan properti melalui travel fair di sejumlah kota yang diikuti.

“Kami optimistis libur pertengahan tahun wisatawan bakal kembali ke Karangasem dan akan mencatat lebih banyak lagi pada akhir tahun,” kata Tama.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat kunjungan wisman pada Februari 2018 sebanyak 452.423 orang, mengalami kenaikan sebesar 26,35% dibanding bulan sebelumnya.

Disebutkan sebagian besar wisman ke Bali datang melalui bandara dengan sebanyak 443.805 kunjungan, sednangkan yang melalui pelabuhan laut sebesar 8.618 kunjungan.

Peningkatan kunjungan wisman selama Februari 2018 diduga karena perayaan Imlek, yang menyebabkan kedatangan wisatawan asal China melonjak 204,88%.

Wisman asal China ini mendominasi kunjungan selama Februari 2018 yakni 31,73%, disusul Australia (5,68%), India (5,86%), dan Jepang 4,78%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper