Bisnis.com, DENPASAR – Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali mulai didorong untuk menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan usaha atau bisnis.
Para pelaku usaha mulai dikenalkan konsep ESG melalui pelatihan UMKM, salah satunya lewat pelatihan yang digelar oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kepada 22 UMKM di Bali.
SVP Group Sustainability & Corcom PT Telkom Tbk, Ahmad Reza, menjelaskan bahwa UMKM di Bali bisa naik kelas, bisa go digital dan go online. Apalagi program membantu UMKM sangat banyak, salah satunya dengan ESG.
Dengan program-program itu UMKM bisa go digital dan go online, bahkan berdaya saing internasional tidak hanya lokal saja.
"ESG ini aspek utama yang harus didorong, khususnya dalam workshop, poin yang penting dalam bisnis adalah kualitas, dan keramahan terhadap lingkungan, Jadi harus dicari bisnis seperti apa yang bisa berdaya saing global, khususnya terkait kualitas, keramahan terhadap lingkungan," kata Reza kepada media, Sabtu (19/7/2025).
Apalagi Bali sudah menjadi daerah wisata yang bisa membuat bisnis berkembang pesat. Dengan demikian, menurut Reza, daya saing global tidak sulit.
Baca Juga
Reza menjelaskan pentingnya aspek environmental yaitu kerangka kerja yang menilai kegiatan sebuah perusahaan dan/atau supplier/partner yang berdampak pada lingkungan.
Kemudian, social adalah kerangka kerja yang menilai kegiatan sebuah perusahaan yang berdampak pada aksi sosial, termasuk kepada karyawan baik langsung maupun tidak langsung, pelanggan, dan masyarakat sekitar.
Governance, adalah kerangka kerja yang menilai kualitas dan ketepatan pengambilan keputusan, struktur tata kelola, dan distribusi tanggung jawab kepada para pemangku kepentingan.
Contoh dari ketiganya seperti hemat energi dan mengurangi sampah. Lalu bagaimana mensejahterakan karyawan dan komunitas lokal. Serta tata kelola bisnis yang baik dengan transparansi dan etis.
"ESG penting bagi UKM atau UMKM, seiring perubahan tren konsumen, peluang pasar baru, reputasi brand, dan efisiensi biaya," ucap Reza.
Selain itu, UMKM di Bali juga dilatih untuk memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk memasarkan atau branding produk.
AVP Eksternal Communication PT Telkom Tbk, Sabri Rasyid, mengatakan bahwa AI bisa menjadi teman bagi pengusaha khususnya pelaku UMKM.
Apalagi saat ini AI juga bisa diakses secara gratis, sehingga yang terpenting bagaimana menjinakkan AI ini untuk membantu dalam strategi marketing dan promosi untuk meningkatkan sales.
Sabri pun memperkenalkan AI ke rekan-rekan pelaku UMKM, serta bagaimana cara menggunakannya atau memanfaatkannya agar produktif dan mampu membantu UMKM segera naik kelas, bahkan menjadi eksportir.
"Jangan takut dengan AI, tapi manfaatkan ini selama masih gratis, seperti bagaimana memanfaatkan review di Google dalam meningkatkan image terhadap sebuah usaha," kata Sabri.
Menurutnya kendala UMKM saat ini kadang stuck dalam cara mencari caption atau ide lagi buntu membuat konten.
Semua sangat bisa dibantu dengan AI. Misalnya dengan detail menyebutkan bagaimana cara membuat iklan promosi produk yang ramah di media sosial dan lain sebagainya.
Sabri juga mengatakan pelatihan seperti ini akan terus dilakukan kepada UMKM, khususnya di Bali.
"Kemarin sudah ke UMKM di Bangli, sekarang ke UMKM di Tabanan, nanti akan ada daerah lainnya, semoga segera," ucap Sabri.