Bisnis.com, DENPASAR – PT Angkasa Pura Indonesia melaksanakan pekerjaan pemeliharaan perkerasan landas pacu (runway) Bandara I Gusti Ngurah Rai. Proses perkerasan atau yang dikenal dengan istilah overlay ini dilakukan di seluruh permukaan runway, yakni sepanjang 3.000 meter, dengan lebar 45 meter.
Overlay merupakan bagian dari program pemeliharaan infrastruktur bandara yang dilakukan untuk menjaga kekuatan struktur runway, dimana saat proses lepas landas atau pendaratan pesawat diperlukan permukaan yang datar dan kokoh dengan tingkat kekuatan tertentu sebagaimana dipersyaratkan dalam keselamatan penerbangan.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan jika 2 tahun terakhir manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai berfokus pada revitalisasi dan optimalisasi di bagian sisi darat, meliputi terminal, akses jalan di dalam kawasan bandara, hingga pembangunan JPO, tahun ini, pihaknya berupaya meningkatkan kinerja bandara di area sisi udara, khususnya runway.
"Runway merupakan salah satu alat produksi utama dalam mendukung operasional bandara dan saebagai pengelola bandara, kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Untuk itu, kami harus memastikan fasilitas ini selalu dalam kondisi baik dan laik pakai dari sisi kekuatan maupun keandalan strukturnya " jelas Syaugi dikutip dari siaran pers, Selasa (15/7/2025).
Dia menambahkan pekerjaan overlay yang sedang berlangsung direncanakan akan memakan waktu 10 bulan. Syaugi menyebu telah melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap kondisi perkerasan runway. Dari hasil evaluasi tersebut harus dilakukan pemeliharaan dengan metode lapis ulang.
Berdasarkan lalu lintas penerbangan sepanjang tahun 2024 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia, dengan total 142.000 pergerakan atau rerata 388 pergerakan pesawat per hari. Tidak hanya itu, Bandara I Gusti Ngurah saat ini juga melayani penerbangan-penerbangan dengan menggunakan tipe pesawat berbadan besar seperti Boeing 777- 300 ER (B773ER) dan Airbus 380-800 (A388).
Baca Juga
"Dengan trafik penerbangan yang terus meningkat setiap tahun serta pilihan pesawat berbadan besar yang digunakan oleh airline khususnya untuk penerbangan jarak jauh, maka kami rancang perkerasan runway agar memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan beban perlintasan yang berat. Langkah ini kami lakukan karena banyak penerbangan rute internasional dari dan ke Bali yang menggunakan pesawat berbadan besar. Seperti kita ketahui bersama, saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang melayani penerbangan rutin pesawat terbesar di dunia, A388," jelasnya.
Untuk memastikan operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman dan lancar, Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai telah berkoordinasi dengan Airnav Indonesia cabang Denpasar dan para airline operator.
Angkasa Pura juga telah menerbitkan pemberitahuan kepada penerbang atau notice to airman (NOTAMN), karena selama waktu pekerjaan overlay untuk sementara runway ditutup, yakni pada pukul 02.00 WITA sampai dengan 07.00 WITA.
Dengan pemberitahuan ini, airline operator diminta untuk menyesuaikan jadwal penerbangannya dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai karena keselamatan penerbangan adalah hal mutlak yang wajib dipenuhi dan didukung oleh pihak terkait di bandara.