Bisnis.com, DENPASAR - Libur panjang lebaran diproyeksikan meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke Pulau Dewata. Hal tersebut terlihat sari trend tahunan dimana Bali menjadi tujuan favorit saat libur panjang.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun menjelaskan kunjungan wisatawan domestik di libur lebaran 2025 diproyeksikan naik 10%, dibandingkan kunjungan pada libur Lebaran 2024. Pada momen lebaran 2024, kunjungan wisatawan domestik ke Bali tercatat sejumlah 171.626 orang, mayoritas datang melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Tjok Pemayun menjelaskan kedatangan wisatawan domestik saat libur panjang berlangsung secara dua tahap. "Bagi yang tidak ikut melaksanakan Lebaran, akan berlibur ke Bali sebelum lebaran, kemudian masyarakat yang melaksanakan Idulfitri biasanya berlibur ke Bali setelah merayakan Lebaran atau Idulfitri," jelas Tjok Pemayun kepada media, Rabu (5/3/2025).
Okupansi hotel selama libur lebaran diproyeksikan bisa mencapai 70%. Proyeksi ini cukup realistis mengingat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali juga masih rendah. Masa high season kunjungan wisman diproyeksikan mulai Juli, Agustus, September, sehingga adanya libur panjang dalam negeri di kuartal I/2025 cukup membantu keterisian kamar hotel.
Sebagai informasi, kunjungan wisatawan nusantara ke Bali sepanjang 2024 9,6 juta orang. Tingkat kunjungan ini masih lebih rendah jika dibandingkan kunjungan wisnus pada 2019 atau sebelum pandemi yang mencapai 10,5 juta orang.
Sedangkan kunjungan wisman di 2024 mencapai 6,4 juta, sudah melampaui kunjungan 2019 atau sebelum pandemi yang jumlahnya 6,25 juta wisatawan.
Baca Juga
Kedepan Bali memiliki tantangan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara, yakni dengan berubahnya kebijakan pemerintah daerah di luar Bali seperti kebijakan Gubernur Jawa Barat yang melarang pelajar untuk study tour ke luar Jabar, termasuk ke Bali.
Tjok Pemayun sebelumnya menyebut tidak terlalu khawatir dengan kebijakan tersebut karena masih banyak segmen wisatawan lain yang bisa ditarik ke Bali.