Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei BI: Harga Sewa Properti Komersial di Bali Naik 8,46%

Kenaikan harga sewa properti di Bali terdorong tingginya permintaan, tercermin dari indeks permintaan properti komersial yang naik pada kuartal IV/2024.
Sales memberikan penjelasan kepada costumer dalam pameran properti. / Bisnis–Alif Nazzala R.
Sales memberikan penjelasan kepada costumer dalam pameran properti. / Bisnis–Alif Nazzala R.

Bisnis.com, DENPASAR — Harga properti komersial di Bali pada kuartal IV/2024 naik 8,46% (year on year/YoY) dengan indeks harga 122,13, naik dari periode yang sama pada 2023 dengan indeks harga properti komersial 112,61. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan kenaikan indeks harga properti komersial didorong oleh naiknya harga sewa properti ritel yang tumbuh 14,7% dan sewa apartemen 8,03% (YoY). Sementara itu, sewa hotel naik 8,36% (YoY) dan sewa perkantoran 5,06% (YoY). 

"Naiknya harga sewa properti di Bali didorong oleh meningkatnya permintaan properti di Bali. Hal ini ditunjukkan oleh indeks permintaan properti komersial tumbuh 4,18% (YoY). Permintaan sewa kantor naik signifikan mencapai 23,94%," jelas Erwin, Jumat (28/2/2025). 

Naiknya harga sewa juga didukung oleh ketersediaan properti yang terbatas. Bank Indonesia mencatat ketersediaan properti sewa pada kuartal IV/2024 hanya tumbuh 2,32%. Erwin menyebut pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya dimana pasokan properti tumbuh 3,03%. Ketersediaan properti paling besar ada di apartemen dan ritel.

Erwin menyebut Bank Indonesia terus mendukung pertumbuhan properti berkualitas di Bali dengan mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha properti. Selain itu BI juga mendukung pertumbuhan properti melalui kebijakan makroprudensial antara lain dengan menguatkan kebijakan insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kenaikan harga sewa properti di Bali sejalan dengan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tumbuh 2,42% (YoY). 

Sementara itu, indeks harga properti residensial atau rumah tinggal di Bali pada kuartal IV/2024 juga tercatat 104,55 atau naik 1,79% jika dibandingkan di periode yang sama pada 2023 yang tercatat 104,53.

Naiknya harga rumah di Bali terjadi di semua tipe rumah, mulai dari rumah tipe kecil yang ukuran dibawah 36m² yang tercatat naik 1,64%, kemudian rumah dengan tipe menengah dengan ukuran 36m² yang naik 2,44%, dan rumah dengan tipe besar dengan ukuran 70m² naik 1,55%. 

“Mayoritas kenaikan harga rumah dipengaruhi oleh naiknya harga bahan bangunan,” ujar Erwin.

Pangsa penjualan rumah terbesar ada di tipe rumah menengah dengan penjualan sebesar 53%, kemudian 27% dari rumah tipe kecil. Erwin menjelaskan tantangan penjualan rumah tinggal di Bali yakni masyarakat atau calon pembeli mengeluhkan besarnya suku bunga KPR, kemudian uang muka. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper