Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUR Ikut Menopang Kestabilan Industri Keuangan di Bali Pada 2024

OJK Bali menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) sampai dengan posisi November 2024 terjaga stabil didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai.
Ilustrasi kredit usaha rakyat (KUR)./ Dok. Freepik
Ilustrasi kredit usaha rakyat (KUR)./ Dok. Freepik

Bisnis.com, DENPASAR—Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali sampai dengan posisi November 2024 terjaga stabil didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan data sektor perbankan Provinsi Bali posisi November 2024 menunjukkan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan yang semakin membaik dari periode sebelumnya. Penyaluran kredit mencapai Rp111,77 triliun atau tumbuh 6,87 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,14 persen.

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy masih didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp5,54 triliun atau tumbuh 18,79 persen.

“Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali,” ujar Kristrianti dikutip dari siaran pers, Jumat (31/01/2025).

Sementara itu, berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,93 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 7,44 persen. Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha (konsumtif) sebesar 34,09 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 28,93 persen. Pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha yang bertambah sebesar Rp2,25 triliun, serta Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar Rp1,43 triliun.

Secara khusus pihaknya menyebutkan dukungan dari perbankan daerah seperti BPD Bali, dan bank nasional seperti Bank BRI dalam menyalurkan KUR ikut menopang penyaluran kredit secara keseluruhan.

Sementara itu, penghimpunan DPK mencapai Rp189,98 triliun dan melanjutkan catatan double digit growth yaitu 13,30 persen yoy, walaupun tumbuh melandai dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 20,07 persen. Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK dibandingkan November 2023 ditopang oleh kenaikan nominal tabungan sebesar Rp12,1 triliun. 

Fungsi intermediasi yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) posisi November 2024 sebesar 58,83 persen. Adapun kecukupan modal BPR yang tercermin pada likuiditas BPR (Cash Ratio/CR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga di atas threshold, berturut-turut sebesar 14,83 persen dan 35,41 persen. Tingginya permodalan perbankan diyakini mampu menyerap potensi risiko yang dihadapi dan OJK akan terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas.

Kualitas kredit perbankan di Bali tetap terjaga yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 3,23 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan November 2023 yang sebesar 3,12 persen. Sementara itu NPL net berada di posisi 2,24 persen, membaik dibandingkan Oktober 2024 yang sebesar 2,33 persen.

Penyelesaian kredit restrukturisasi dan ekspansi kredit berdampak positif bagi penurunan rasio Loan at Risk (LaR) menjadi 12,58 persen dari sebelumnya 20,79 persen pada November 2023. OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Feri Kristianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper