Bisnis.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara bakal memperkuat ekosistem digital platform KUR Bali yang selama ini menjadi pintu bagi UMKM untuk mengajukan pembiayaan.
KUR Bali merupakan platform yang dikembangkan oleh OJK yang mempertemukan UMKM yang membutuhkan pembiayaan dengan perbankan, tujuan utamanya untuk mempermudah UMKM mendapatkan pembiayaan dari KUR yang menjadi program pemerintah. KUR Bali saat ini melibatkan 18 perbankan nasional, daerah, termasuk satu BPR.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Kristianti Puji Rahayu, menjelaskan KUR Bali sebagai platform UMKM harus terus diperbaharui mengikuti perkembangan teknologi terkini dan lebih user friendly. KUR Bali tidak cukup lagi dengan website, namun harus dengan aplikasi yang bisa diakses di playstore.
Baca Juga
“Kami ingin membidik generasi milenial dan gen z untuk masuk ke ekosistem KUR Bali, makanya KUR Bali harus disesuaikan dengan anak muda, tampilannya lebih bagus, lebih menarik,” jelas Puji kepada Bisnis, Rabu (7/6/2023).
Selain itu, ekosistem layanan di KUR Bali semakin mudah dan responsif bagi UMKM. Melalui KUR Bali, Perbankan bakal didorong melakukan pelayanan yang optimal secara digital, tidak lagi mengarahkan calon debitur ke bank untuk mendapat pelayanan secara konvensional. Kemudian keputusan atau jawaban terhadap pengajuan nasabah harus lebih cepat.
Kristianti menjelaskan regulator dan perbankan harus bisa menyesuaikan dengan karakter milenial dan gen Z yang sudah masuk ke UMKM. “Mereka itu maunya lewat smartphone, jadi harus disesuaikan, termasuk layanan pengaduan juga di OJK ekosistemnya sudah digital,” kata Puji.