Bisnis.com, DENPASAR—Meskipun implementasi kanal pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Bali terus menunjukkan perkembangan yang positif, tetapi jumlah merchant di luar wilayah Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar masih relatif rendah.
Hingga triwulan III 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali mencatat di Kabupaten Bangli, Klungkung, Karangasem dan Jembrana jumlah merchant QRIS masih relatif rendah yakni, kisaran 2% - 3%. Fakta itu berbanding terbalik dengan jumlah merchant di seluruh Pulau Dewata tercatat sebanyak 888.755 merchant per September 2024 yang didominasi oleh usaha mikro sebesar 55,68% dengan sebaran merchant terbanyak ada di Kota Denpasar (42%) dan Kabupaten Badung (26%).
Kepala BI Kantor Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja menegaskan pihaknya masih terus berupaya mendorong pemanfaatan oleh merchant di luar wilayah destinasi wisata. Karena diakuinya saat ini transaksi QRIS yang sudah menyentuh Rp1,1 triliun masih didominasi di daerah Bali Selatan.
“Kedepan kami melihat bahwa akselerasi dari QRIS ini harus terus kami tingkatkan mengingat konsentrasi dari QRIS ini masih di kota-kota besar," ujarnya, Jumat (31/01/2025).
Sementara itu untuk mendorong digitalisasi di daerah di luar wilayah Sarbagita, BRI Bali memperkuat memperkuat posisi AgenBRILink sebagai salah satu solusi keuangan inklusif unggulan di Indonesia.
“Dengan lebih dari satu juta agen yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terpencil, AgenBRILink siap mendukung berbagai kebutuhan finansial masyarakat selama periode libur Nataru,” ujar Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI M. Candra Utama dikutip dari keterangan tertulis.
Baca Juga
Tercatat, hingga akhir November 2024, AgenBRILink berhasil membukukan lebih dari 1,05 miliar transaksi, tumbuh 5,64% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau November 2023 yang mencapai 992 juta transaksi.
Sementara itu, dari sisi nilai, volume transaksi mencapai Rp1.442 triliun, meningkat 11,51% yoy dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar Rp1.293 triliun pada November 2023. Adapun, pencapaian ini didukung oleh peningkatan jumlah AgenBRILink yang kini mencapai 1.047.502 agen, atau naik signifikan sebesar 45,68% yoy dibandingkan tahun sebelumnya.