Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaster Rumput Laut di Nusa Lembongan Kembali Menggeliat

Klaster Kerthia Darma merupakan salah satu klaster yang dibentuk di Nusa Lembongan beranggotakan sebanyak 25 anggota yang mengelola rumput laut.
Rumput laut di Sumbawa Barat bisa menjadi peluang investasi yang besar/Harian Noris
Rumput laut di Sumbawa Barat bisa menjadi peluang investasi yang besar/Harian Noris

Bisnis.com, DENPASAR—Sempat vakum dan menghadapi tantangan dari industri pariwisata, kelompok budidaya rumput lau di Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung mulai menggeliat karena banyaknya bantuan dan kemudahan dari industri keuangan.

Ketua Kelompok Budidaya Rumput Laut Kerthi Darma I Kadek Lulus menuturkan salah satu kemudahan tersebut adalah kredit usaha rakyat (KUR) yang membantu petani mendapatkan akses permodalan. Selain itu, kemudahan seperti pelatihan dan pengetahuan terkait produktivitas dari lembaga-lembaga juga ikut membantu pembudidaya rumput laut turun temurun ini.

“KUR bungnya sangat ringan jadi kami tidak kesulitan saat membayar cicilannya,” jelas Kadek Lulus, pada akhir pekan lalu.

Klaster Kerthia Darma merupakan salah satu klaster yang dibentuk di Nusa Lembongan. Saat ini beranggotakan sebanyak 25 anggota yang mengelola masing-masing lahan 500 meter persegi-700 meter persegi. Kelompok ini sempat vakum lama karena banyak yang memilih berkecimpung di industri pariwisata. Akan tetapi diaktifkan kembali dalam beberapa tahun terakhir karena adanya sejumlah petani memilih menjadi pembudidaya dari sebelumnya mencoba di sektor pariwisata.

Budidaya rumput laut telah dilakoni secara turun temurun bahkan dari kegiatan usaha ini mampu memenuhi kebutuhan sehari - hari rumah tangg petani dan menyekolahkan anak -anaknya. Hasil dari bertani rumput laut ini cukup besar sehingga diklaim dapat menjadi topangan keluarga dari nenek moyang di pesisir Nusa Lembongan.

Rumput laut saat ini berkembang cukup baik didukung dengan cuaca yang baik juga. Panen yang dilakukan setiap 35 hari sehingga petani bisa panen 5 kali dalam setahun. Hasil panen kemudian dikeringkan dan dijual ke pengepul dengan harga Rp13.000 - Rp15.000 per kg kering.  Namun tidak semua hasil panen dijual, hanya 50 persen yang dijual dan 50 persen dijadikan bibit kembali sehingga lebih hemat. Hasil rumput laut dikirim ke Kusamba, Klungkung dan Surabaya, serta ada juga yang diekspor. 

BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa Lembongan. Melalui Branch Office BRI Semarapura, dukungan tersebut diwujudkan dengan pemberian sarana dan prasarana budidaya hingga kemudahan KUR bagi petani. Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya mengungkapkan, bantuan sarana  prasarana dan pelatihan yang diberikan oleh BRI merupakan wujud dukungan BRI terhadap usaha pertanian, khususnya rumput laut. 

"Dengan bantuan ini kami harapkan para petani lebih produktif   dan kreatif sehingga hasil pertanian dan perekonomian petani dapat meningkat". 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Feri Kristianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper