Bisnis.com, DENPASAR - Nilai ekspor komoditas perikanan pada November 2024 mencapai US$17,52 juta atau meningkat 38,43% (YoY), jika dibandingkan periode yang sama di 2023 yang nilai ekspornya US$12,65 juta.
Plt Kepala BPS Provinsi Bali, Kadek Agus Wirawan menjelaskan naiknya ekspor komoditas ikan, crustacea, moluska dari Bali didorong oleh meningkatnya ekspor ke Vietnam.
"Ekspor Bali didominasi oleh produk Ikan, krustasea, dan moluska dengan share sebesar 34,52% dari total ekspor. Dibandingkan dengan Oktober 2024, dari sepuluh komoditas utama ekspor, atau naik 38,43% (YoY) dengan kenaikan utama ke Vietnam," jelas Agus dikutip dari keterangan pers, Kamis (2/1/2024).
Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan ekspor yakni kertas karton dan barang turunannya dengan nilai ekspor US$3,6 juta atau tumbuh 26,69%. Kemudian ekspor minuman beralkohol sebesar US$915.086 atau meningkat 261% (YoY). Jika dibandingkan dengan capaian bulan November 2023 (YoY) nilai ekspor tujuh komoditas utama tercatat turun, dengan penurunan terdalam tercatat pada ekspor produk Pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62) sebesar 42,17%.
Secara umum, kinerja ekspor Provinsi Bali pada November 2024 tercatat berada di atas capaian bulan Oktober 2024 tetapi di bawah capaian November 2023. Nilai ekspor Bali pada November 2024 tercatat sebesar US$50, 73 juta atau naik 2,82% jika dibandingkan nilai ekspor Oktober 2024 yang tercatat sebesar US$49,33 juta. Sedangkan jika dibandingkan dengan November 2023, nilai ekspor Bali turun 9,28%.
Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali pada bulan November 2024, delapan negara tujuan utama ekspor tercatat menunjukkan kenaikan secara bulanan (mtm), dengan kenaikan tertinggi tercatat pada tujuan Vietnam yaitu sebesar 1.283,38%, yang didominasi naiknya nilai ekspor produk Ikan, krustasea, dan moluska.
Baca Juga
Jika dibandingkan dengan catatan bulan November 2023 (YoY), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada enam negara tujuan utama tercatat turun, dengan penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Thailand yakni sebesar 35,41% yang didominasi turunnya ekspor produk Barang tekstil jadi lainnya.
Dari sisi impor, produk Serealia (HS 10) tercatat sebagai komoditas impor dengan nilai terbesar pada bulan November 2024 dengan share 19,31% dari total impor Bali. Dari sepuluh komoditas utama impor, empat di antaranya tercatat mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi tercatat pada impor produk Tutup kepala dan bagiannya yang naik hingga 167,62%.
Jika dibandingkan dengan catatan bulan November 2023 (YoY) dari sepuluh komoditas utama impor, enam di antaranya tercatat mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi tercatat pada impor produk tutup kepala dan bagiannya sebesar 1.637,47%.