Bisnis.com, BALI - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) mengungkap capaian dari pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar Bali sebesar Rp134,45 miliar pada 2020 dan sebesar Rp343,40 miliar pada 2021. Selain program PEN, PT SMI juga memberikan plafon pembiayaan reguler pada 2016 sebesar Rp150 miliar.
Pemerintah daerah Gianyar menggunakan dana pinjaman tersebut untuk perluasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani. Total alokasi pinjaman pemda Gianyar untuk proyek ini sebesar Rp329,65 miliar.
Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah menjelaskan salah satu dampak dari pembangunan proyek RSUD Sanjiwani ini adalah adanya pertumbuhan pendapatan daerah.
"Di sini sangat terlihat sejak kita berikan pinjaman yang terealisasi dalam pembangunan gedung-gedung itu maka tren pertumbuahn pendapatan RSUD Sanjiwani meningkat, khususnya sangat tinggi di 2023 yaitu sebesar Rp275 miliar. Pada 2024 ini mudah-mudahan juga tidak lebih rendah dari Rp275 miliar," kata Reynaldi saat mengungjungi RSUD Sanjiwani, Rabu (11/12/2024).
Pendapatan RSUD Sanjiwani pada 2023 tersebut tumbuh 192,55% jika dibandingkan dengan pendapatan pada 2019 sebesar Rp94 miliar.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit RSUD Sanjiwani Nyoman Bayu Widhiartha mengatakan saat ini kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Sanjiwani mencapai 400 pasien per hari.
Baca Juga
Nyoman menjelaskan RSUD Sanjiwani merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien bedah dan penyakit dalam di area Bali Timur. Saat ini, rumah sakit ini memiliki lebih dari 100 dokter, terdiri dari 72 dokter spesialis, 43 dokter umum, hingga 10 dokter spesialis gigi.
Dalam rencana pengembangan RSUD Sanjiwani, Nyoman menjelaskan pada 2024 akan ada pembangunan gedung baru dengan anggaran dari Pemda Gianyar sebesar Rp40 miliar, dan satu gedung baru lainnya yang digarap pada 2026 dengan anggaran Rp60 miliar.
"Itu pun kita tinggal minta kooridinasi dengan Pemda. Kalau Pemda bisa support kita minta Pemda. Kalau tidak, nanti saya koordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata Nyoman.