Bisnis.com, MANGUPURA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Bali perlu memiliki bandara baru karena kapasitas Bandara Internasional Ngurah Rai akan penuh di 2030.
Kapasitas Bandara Internasional Ngurah Rai maksimal 32 juta penumpang per tahun, dan diproyeksikan kapasitas tersebut akan penuh di 2029 atau 2030. Saat ini pergerakan penumpang di rata-rata 24 juta per tahun, dengan pergerakan 70.000 penumpang per hari.
Erick menyebut pengembangan bandara baru di Bali sudah ada dalam pemikiran Presiden Prabowo, Kementerian BUMN sifatnya menunggu keputusan pemerintah pusat dan daerah untuk penentuan lokasi, namun Erick menegaskan jika ingin mengantisipasi dengan membangun bandara baru, harus dimulai pada 2027 atau tiga tahun sebelum Bandara Ngurah Rai penuh.
"Kalau 32 juta penumpang Bandara Ngurah Rai masih ok, tapi diatas 32 juta mikir lagi ya, ada pemikiran dari bapak Presiden Prabowo untuk melihat alternatif pengembangan. Tapi mungkin di sini 32 juta masih cukup sampai tahun 2029 - 2030. Berarti mungkin keputusan pembangunan kalau ada penambahan airport di mana di Bali terserah. Pemerintah pusat dan daerah (menentukan), kami hanya korporasi, 2027 harus sudah mulai dibangun," jelas Erick kepada media saat meninjau fasilitas JPO Bandara Ngurah Rai pada Kamis (21/11/2024).
Dikaitkan dengan wacana pembangunan Bandara Bali Utara yang saat ini gencar wacanakan oleh swasta, Erick menyebut tidak mengetahui hal tersebut karena bukan kapasitasnya sebagai pengambil kebijakan. "Saya tidak tahu, saya tidak pengambil kebijakan. Cuma silahkan kalau sudah 32 juta di 2029 atau 2030, berarti perlu ada pemikiran 2027 mulai dibangun," ujar Erick.
Menurutnya saat ini Angkasa Pura selaku pengelola fokus untuk memaksimalkan layanan dengan menambah berbagai fasilitas untuk menunjang pergerakan penumpang. Angkasa Pura membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) baru di terminal domestik untuk mempermudah pergerakan penumpang baik yang tiba maupun yang akan berangkat dari Bandara Ngurah Rai.
Baca Juga
Wacana pembangunan Bandara baru di Bali sudah lama muncul, bahkan baru-baru ini salah satu pihak swasta PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti mengklaim sudah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan konstruksi terkemuka asal China untuk pembangunan Bandara Bali Utara. Pembangunan diproyeksikan akan menelan dana US$300 miliar dan akan selesai di 2027.
Presiden Prabowo sendiri saat berkunjung ke Bali menegaskan komitmennya untuk pembangunan Bandara Bali Utara sebagai upaya pemerataan pembangunan di Bali.