Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Sanur dan Kura–Kura Jadi Lokasi Family Office

Peluang investasi yang ditawarkan Indonesia khususnya Bali adalah investasi hijau.
KEK Sanur./kek.go.id
KEK Sanur./kek.go.id

Bisnis.com, DENPASAR – Dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali yakni KEK Kesehatan Sanur dan KEK Kura–Kura bakal diproyeksikan sebagai lokasi family office oleh pemerintah.

Family office merupakan konsultan keuangan yang dibentuk oleh keluarga besar untuk mengelola kekayaan mereka, menyediakan berbagai layanan keuangan dan manajemen, termasuk pengelolaan investasi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menjelaskan peluang investasi yang ditawarkan Indonesia khususnya Bali adalah investasi hijau. Dimana pengembangan investasi di Bali saat ini berfokus pada wisata kesehatan dan kebugaran yang berlokasi di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sanur dan KEK Kura-kura Bali.

"Nantinya di dua KEK ini juga akan diperuntukkan berbagai kegiatan wisata olahraga hingga creative events. Dan kita melihat Bali sebagai salah satu pasar potensial bagi family office," jelas Sandiaga dikutip dari keterangan resminya dikutip, Jumat (18/10/2024).

Inisiasi menghadirkan family office di Bali memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia melalui peningkatan investasi dalam negeri. Nilai investasi di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sendiri senilai US$1,58 juta hingga pertengahan 2024. Angka ini diprediksi akan tumbuh hingga 38,3%.

"Dan KEK tersebut diarahkan untuk menyambut beberapa family office ini. Kami juga sedang berupaya memberikan insentif pemotongan pajak dan insentif non pajak lainnya. Relaksasi kebijakan ini sesuatu yang sedang dalam proses. Mudah-mudahan dengan adanya forum ini akan membuka lebih banyak peluang untuk investasi di Indonesia," ujar Sandiaga

Sandi menjelaskan sektor pariwisata menunjukkan pemulihan yang sangat luar biasa bagi Indonesia. Pada tahun 2023, sebanyak 11,7 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Pengeluaran wisatawan hampir dua kali lipat. Rata-rata pendapatan per kedatangan telah mencapai 45% hingga 50% sejak pandemi Covid-19.

Hal tersebut dipengaruhi oleh pergantian paradigma pariwisata yang semula berdasarkan kuantitas, berubah menjadi pariwisata berbasis kualitas. "Dan Bali yang dulu dikenal sebagai sun, sea, and sand, sekarang lebih dikenal sebagai serenity, spirituality, sustainability," ujar Sandiaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper