Bisnis.com, DENPASAR - PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur mencatat realisasi investasi mencapai Rp2,99 triliun hingga semester I/2024.
Plt Sekretariat Jendral Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin menjelaskan investasi tersebut mampu menyerap 2.853 tenaga kerja mulai dari tenaga kerja konstruksi hingga bidang lainnya. KEK Sanur juga telah mendatangkan tujuh pelaku usaha yang siap mengembangkan usaha di kawasan.
Rizal menyebut realisasi investasi yang optimal dalam kurun waktu tiga tahun menjadikan KEK Sanur salah satu KEK dengan kinerja terbaik. "Dan berdasarkan pemeringkatan LPEM UI, menunjukkan kinerja KEK Sanur menduduki peringkat ke-4 untuk KEK keseluruhan dan peringkat ke-2 untuk kategori KEK Jasa," jelas Rizal dari keterangan tertulis, Selasa (10/9/2024).
Rizal menjelaskan BUPP terus berupaya meningkatkan investasi di kawasan, dengan menjajaki investor potensial melalui forum investor gathering maupun cara lainnya, termasuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi tantangan serta solusi terkait percepatan perizinan dan kesiapan operasional di KEK Sanur dapat berjalan dengan lancar.
KEK Sanur sebagai Kawasan Ekonomi Khusus kesehatan pertama di Indonesia, dikembangkan di lahan seluas 41,26 Ha dengan fasilitas kesehatan dan pariwisata terintegrasi berstandar internasional, salah satu fasilitasnya yaitu International Medical Facility yang membawa Top Notch Brands, menghadirkan Best Technology & Medicines serta Expertise untuk menciptakan Seamless Experience bagi pengunjung.
Rumah Sakit Internasional Sanur sendiri bakal beroperasi pada awal 2025, rumah sakit ini digadang menjadi pusat pengobatan bertaraf internasional bersaing dengan Singapura dan negara maju lainnya. Tujuan pembangunan KEK Kesehatan Sanur untuk mencegah orang kaya Indonesia berobat ke luar negeri.
Baca Juga
Sebelumnya Bank Indonesia menyebut KEK Kesehatan Sanur diprediksi bisa menarik dua juta penduduk Indonesia yang biasa berobat ke luar negeri, dan dapat menghemat devisa negara sekitar Rp9 triliun. Karena potensinya yang besar, Bank Indonesia mendorong agar investor ikut menanamkan modal di KEK Sanur.