Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi dalam upaya mencegah masuknya cacar monyet atau Mpox jelang high level meeting Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 yang bakal berlangsung pada 1 September hingga 3 September 2024 di Nusa Dua, Bali.
Pangkogabwilhan II Marsdya TNI M. Khairil Lubis menjelaskan untuk mengantisipasi masuk Mpox saat IAF berlangsung, pemerintah menyiapkan pemeriksaan suhu di terminal kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, setiap penumpang termasuk delegasi yang datang akan dilakukan pengecekan suhu, jika terdapat suhu tubuh melebihi batas normal maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Di bandara sudah disediakan thermal scanner untuk mengantisipasi penyebaran Mpox, antisipasi Mpox ini sudah dibahas di rapat kabinet oleh Presiden, dan diinstruksikan untuk dilakukan antisipasi agar Mpox tidak masuk,” jelas Khairil kepada media di Denpasar, Jumat (30/8/2024)
Hingga saat ini belum ada laporan kasus Mpox di Bali, sebelumnya Angkasa Pura I (AP I) selaku pengelola bandara juga sudah melakukan antisipasi penyebaran Mpox dengan memasang thermal scanner.
Jumlah delegasi yang hadir di IAF 2024 sekitar 1.500 orang, termasuk 7 kepala negara, akan tetapi belum dijelaskan secara detail kepala negara mana saja yang akan hadir di Bali. Untuk pengamanan kepala negara dan delegasi, TNI dan Polri telah menyiapkan 12.600 pasukan, terdiri 8.300 TNI, dan 4.300 Polri. Simulasi pengamanan pun sudah dilakukan oleh TNI Polri jelang kedatangan delegasi.
Khairil juga menyebut ada dua forum yang berlangsung selama tiga hari, yakni Indonesia-Africa Forum (IAF) yang akan mempertemukan antara Indonesia dengan negara-negara di benua Afrika. Pertemuan ini akan membahas banyak isu seperti ketahanan energi dan juga pangan.
Baca Juga
Selain itu ada juga High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) yang merupakan forum internasional yang akan mengundang berbagai pemangku kepentingan di tingkat dunia. Forum ini akan membahas tiga masalah utama global, yakni global poly crisis, kerusakan lingkungan, dan juga melemahnya multilateralisme.